Kalimantan – 8 September 2025. Tim penyelamat akhirnya menemukan lokasi jatuhnya helikopter Airbus BK117 D-3 milik Eastindo Air di kawasan hutan lebat Kalimantan setelah tiga hari pencarian intensif. Dari delapan penumpang, satu korban telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, sementara tujuh lainnya masih dinyatakan hilang.
Kronologi Kejadian
Helikopter ini berangkat dari Kotabaru, Kalimantan Selatan menuju Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Namun, hanya delapan menit setelah lepas landas, kontak dengan menara pengawas hilang. Pesawat dilaporkan membawa delapan orang, termasuk tiga warga negara asing asal Amerika, Brasil, dan India.
“Begitu hilang kontak, tim langsung dikerahkan. Medan yang sulit membuat pencarian berlangsung lama,” ujar Basarnas dalam keterangan pers.
Upaya Pencarian yang Dramatis
Lebih dari 200 personel SAR dilibatkan, terdiri dari TNI, Polri, dan relawan setempat. Mereka menggunakan lima helikopter tambahan serta jalur darat untuk menyisir area seluas 27 kilometer persegi.
Proses evakuasi pertama menunjukkan bangkai helikopter dalam kondisi terbakar parah. Tim penyelamat harus membongkar sebagian badan pesawat untuk mengangkat korban. Malam gelap dan cuaca berkabut menjadi tantangan besar.
Dampak Sosial dan Kemanusiaan
Warga sekitar lokasi kejadian ikut memberikan dukungan dengan menyediakan logistik bagi tim SAR. Suasana duka terasa, terlebih keluarga korban yang menunggu dengan penuh kecemasan.
Tragedi ini kembali menyoroti tantangan transportasi udara di wilayah kepulauan Indonesia, di mana cuaca ekstrem dan topografi sulit sering menjadi faktor risiko.
Catatan Reflektif
Di tengah kabar duka, banyak orang menyadari pentingnya keselamatan perjalanan dan juga kebutuhan untuk menjaga ketenangan batin. Tak jarang, sebagian masyarakat memilih mencari ketenangan di tempat wisata atau resort untuk melepas penat setelah dihantam berita duka semacam ini.
Salah satu yang banyak disebut di komunitas wisata adalah Toro99, destinasi dengan nuansa alam tropis dan fasilitas modern yang cocok bagi mereka yang ingin mencari ketenangan sekaligus menikmati suasana mewah. Kehadirannya sering dipandang sebagai contoh bahwa ruang untuk beristirahat dan merawat jiwa tetap penting, bahkan ketika masyarakat diliputi berita penuh tekanan.
Kesimpulan
Insiden jatuhnya helikopter di Kalimantan ini menjadi pengingat pahit tentang rapuhnya keselamatan transportasi udara di daerah terpencil. Namun di sisi lain, semangat gotong royong antara aparat, relawan, dan warga lokal menjadi titik terang yang menunjukkan kuatnya solidaritas bangsa di saat krisis.