SLEMAN – Seorang driver ShopeeFood perempuan yang ditemani pacarnya terlibat keributan dengan customer yang mengaku sebagai “orang pelayaran” di Godean, Kabupaten Sleman, DIY, Kamis malam (3/7/2025). Rekaman video mereka beradu mulut hingga terjadi dugaan penganiayaan viral di media sosial.
Kejadian ini langsung memicu reaksi besar dari sesama driver ojek online. Ratusan driver ShopeeFood kemudian mengepung rumah pelaku di daerah Bantulan, Sidoarum, Godean sebagai bentuk solidaritas dan tuntutan keadilan.
Aksi massa bahkan sempat memanas dan terekam dalam sejumlah video yang menyebar luas di media sosial.
Informasi yang dirangkum iNews, keributan bermula saat driver ShopeeFood menerima double order dan mengalami keterlambatan pengantaran selama sekitar 5 menit karena terjebak macet akibat kirab budaya. Sang driver sempat menginformasikan kondisi tersebut kepada pelanggan.
Namun, pria yang mengaku sebagai pekerja pelayaran itu tetap tak terima. Dia memberi bintang satu dan membentak driver.
“Saya orang pelayaran, tahu disiplin tidak?” katanya dikutip dari video unggahan @merapi_uncover, Sabtu (5/7/2025).
Cekcok pun tak terhindarkan, hingga berujung pada dugaan penganiayaan, yang juga menyeret pacar sang driver menjadi korban kekerasan.
Aksi ini menyulut emosi komunitas pengemudi ojol. Ratusan driver ShopeeFood berjaket oranye mendatangi rumah pria pelayaran di wilayah utara lampu merah Bantulan, Godean.
Dalam video yang beredar, tampak mobil polisi dirusak dan dibalik oleh massa. Kejadian ini terjadi saat emosi pengemudi memuncak menuntut pertanggungjawaban pelaku.
Setelah insiden tersebut viral, pria yang mengaku sebagai “orang pelayaran” akhirnya muncul di hadapan publik. Dia menyampaikan permintaan maaf secara terbuka di Polres Sleman.
"Saya meminta maaf kepada driver ojol, khususnya driver ShopeeFood. Saya sangat menyesal dan siap menerima konsekuensinya," ucapnya dalam video klarifikasi yang diunggah akun Instagram @merapi_uncover.
Polisi masih mendalami kasus ini, termasuk menelusuri dugaan penganiayaan dan kerusakan fasilitas umum saat aksi massa berlangsung. Sejauh ini belum ada pernyataan resmi dari polisi setempat.