NEW YORK, - Calon Wali Kota New York Zohran Mamdani menyerukan perlawanan terhadap otoritarianisme, tampaknya menyinggung Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Keduanya terlibat perang kata-kata setelah Mamadani memenangkan nominasi calon wali kota dalam pemilihan pendahuluan di Partai Demokrat pekan lalu.
Calon wali kota Muslim pertama New York itu merupakan pengkritik srya penentang kebijakan Trump, termasuk soal imigrasi dan RUU anggaran 'Hebat nan Indah" yang telah disahkan oleh DPR AS.
Berbicara kepada para pendukungnya, termasuk para pemimpin serikat buruh belum lama ini, Mamdani menegaskan peran pemerintah kota dalam menentang kebijakan federal yang dia anggap merugikan.
"Kita tahu bahwa saat ini, terserah kepada kita untuk menunjukkan bahwa kita tidak hanya dapat melawan otoritarianisme, tapi juga dapat memperjuangkan kelompok buruh," kata Mamdani, seperti dikutip dari Anadolu.
Dia lalu mengkritik keras UU anggaran dan pemangkasan pajak. Mamdani menggambarkan UU tersebut sebagai pengkhianatan terhadap kelompok buruh. Alasannya UU tersebut semakin membuat kelompok bawah semakin teraniaya dengan memangkas biaya perawatan kesehatan para pekerja. Uangnya justru dialihkan untuk membantu mereka yang sudah memiliki lebih banyak uang.
Trump sebelumnya mengatakan tidak akan membiarkan Mamdani menghancurkan Kota New York. Dia juga mengancam akan menangkap dan mendeportasi Mamdani jika mengganggu tugas lembaga federal ICE untuk menangkapi imigran ilegal.
Mamdani menyebut ancaman Trump itu sebagai serangan terhadap demokrasi serta peringatan bagi warga Kota New York yang selama ini menolak untuk diam.
Dia juga menuduh Trump melakukan taktik intimidasi terhadap lawan politik.