Ini Poin-Poin Kesepakatan Gencatan Senjata Terbaru Israel-Hamas di Gaza

05 Jul 2025 | Penulis: pacmannews

Ini Poin-Poin Kesepakatan Gencatan Senjata Terbaru Israel-Hamas di Gaza

GAZA –  Kelompok perlawanan Palestina Hamas merespons positif proposal gencatan senjata 60 hari di Jalur Gaza. Ini membuka peluang terwujudnya gencatan senjata, mengakhiri perang terbaru pasca-gencatan senjata tahap pertama yang berlangsung 40 hari pada Januari hingga Februari 2025.

Serangan Israel ke Gaza sejak 7 Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 57.200 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak.

"Kami telah menyelesaikan konsultasi internal dan bersama faksi-faksi serta pejuang Palestina mengenai proposal terbaru para mediator funa menghentikan agresi terhadap rakyat kami di Gaza," bunyi pernyataan Hamas di Telegram, dikutip Sabtu (5/7/2025).

Hamas tak menjelaskan secara rinci mengenai isi proposal gencatan senjata yang juga diusulkan Amerika Serikat (AS) tersebut, namun media Israel mengungkap beberapa di antaranya.

Berikut poin-poin utama dalam kesepakatan gencatan senjata terbaru:

1. Gencatan Senjata Selama 60 Hari

Kesepakatan mengatur penghentian pertempuran selama 60 hari, membuka peluang untuk menurunkan eskalasi dan memulai kembali negosiasi damai.

2. Pembebasan Sandera Israel

Hamas akan membebaskan 10 sandera Israel yang masih hidup serta menyerahkan jenazah 18 sandera yang telah tewas. Proses ini akan dilakukan secara bertahap dalam lima tahap selama masa gencatan senjata.

3. Pembebasan Tahanan Palestina

Sebagai imbal balik, Israel akan membebaskan sejumlah besar tahanan Palestina, lebih dari 1.000 orang, secara bertahap selama masa gencatan senjata.

4. Penarikan Pasukan Israel

Pasukan militer Israel akan ditarik dari wilayah-wilayah tertentu di Jalur Gaza, sesuai kesepakatan yang telah dibicarakan bersama para mediator.

Jika Hamas menerima kesepakatan gencatan senjata tersebut, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu disebut akan mengirim utusan ke Qatar untuk merampungkan proses finalisasi. Netanyahu juga dijadwalkan bertemu Presiden AS Donald Trump di Washington DC dalam waktu dekat.

Gencatan senjata ini diharapkan dapat menjadi jembatan menuju perdamaian yang lebih permanen di wilayah yang telah lama dilanda konflik. Namun, implementasi dan komitmen dari kedua belah pihak masih menjadi kunci utama keberhasilannya.


Komentar