ANKARA – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan melontarkan kecaman keras terhadap Israel yang dinilainya sebagai biang kerok ketegangan di Timur Tengah.
Dalam pidatonya di KTT Organisasi Kerja Sama Ekonomi di Kota Khankendi, Azerbaijan, Erdogan menuding Israel melakukan segala cara untuk merebut Palestina, termasuk menyerang Lebanon, Suriah, dan Iran guna menekan rakyat Palestina agar menyerah.
"Kebijakan agresif Israel yang dipercepat mengancam perdamaian di kawasan ini. Kita harus bekerja untuk menghentikan kekejaman ini sesegera mungkin," katanya, seperti dikutip dari Anadolu, Sabtu (5/7/2025).
Dia juga menyebut serangan ke Lebanon, Suriah, dan Iran merupakan upaya Israel untuk membuat rakyat Palestina bertekuk lutut. Namun dia yakin rencana itu tidak akan terwujud.
"Serangan Israel terhadap Lebanon, Suriah, dan Iran merupakan bagian dari kebijakan yang ditujukan untuk membuat rakyat Palestina bertekuk lutut," ujarnya.
Desakan Hentikan Kekejaman
Erdogan juga menyerukan dunia internasional untuk tidak tinggal diam melihat kekejaman yang terus dilakukan Israel di Jalur Gaza. Dia mendesak solidaritas global guna menghentikan kekerasan dan membuka jalan menuju solusi damai yang adil bagi Palestina.
Proses Gencatan Senjata
Pernyataan Erdogan muncul di tengah proses negosiasi gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang dimediasi oleh Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir. Proposal itu mengusulkan gencatan senjata 60 hari disertai pertukaran sandera Israel dan tahanan Palestina.
Presiden AS Donald Trump menyebut Israel telah setuju menerima proposal penghentian perang selama 60 hari di Jalur Gaza.
Hamas telah memberikan tanggapan positif terhadap proposal tersebut setelah berkonsultasi dengan faksi-faksi Palestina maupun kelompok-kelompok pejuang. Meski demikian belum ada keputusan akhir yang dibuat.