Saham pertambangan dan pemrosesan tanah jarang China anjlok pada hari Jumat setelah Beijing mengibarkan bendera rencana untuk mulai memberikan lebih banyak lisensi ekspor untuk bahan yang dikendalikan, di tengah membaiknya hubungan perdagangan dengan Amerika Serikat.
Menteri Tiongkok juga meremehkan kekhawatiran Eropa atas pembatasan ekspor tanah jarang, dan menyatakan bahwa kebutuhan Eropa akan terpenuhi jika aplikasi diajukan.
Saham Hong Kong dari China Nonferrous Mining Corp Ltd (HK: 1258 ) dan Jl Mag Rare Earth Co Ltd (HK: 6680 ) turun antara 2% dan 3%. Perusahaan tanah jarang yang terdaftar di Tiongkok Daratan yaitu China Northern Rare Earth Group High-Tech Co Ltd (SS: 600111 ), Yongxing Special (SZ: 002756 ), dan Rising Nonferrous Metals Share Co Ltd (SS: 600259 ) turun antara 0,4% dan 5%.
Kementerian Perdagangan China mengatakan pihaknya sedang meninjau lisensi ekspor bahan-bahan yang dikendalikan setelah AS awal pekan ini mencabut beberapa pembatasan ekspor chip terhadap Beijing.
Bahan-bahan yang dikendalikan sebagian besar merujuk pada bahan-bahan tanah jarang dan magnetik, yang mana China merupakan produsen terbesar di dunia.
Negara itu telah membatasi ekspor tanah jarangnya secara ketat awal tahun ini, di tengah perang dagang yang sengit dengan Amerika Serikat. Namun, Tiongkok terlihat mengeluarkan izin ekspor baru kepada perusahaan tanah jarang lokal pada akhir Juni, setelah Washington dan Beijing menyetujui kesepakatan perdagangan kerangka kerja awal bulan ini.
Kekhawatiran akan ketatnya pasokan tanah jarang Tiongkok telah mendorong harga saham di sektor tersebut, karena adanya spekulasi bahwa pasokan yang ketat akan memicu kenaikan harga bahan tersebut. Namun, keuntungan ini terlihat terus menurun sejak akhir Juni.
China juga menandai keterbukaan untuk lebih banyak kerja sama perdagangan dengan AS, yang dapat menandai pelonggaran lebih lanjut dalam pembatasan ekspor.
Saham Lynas Rare Earths Ltd (ASX: LYC ) Australia, produsen bahan terbesar di luar China, turun 1,4% pada hari Jumat.