BANGKOK, TORONEWS.BLOG - Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra akan menghadapi mosi tidak percaya di parlemen. Namun sidang pengajuan mosi akan ditunda menyusul keputusan Mahkamah Konstitusi yang memberhentikan sementara perempuan 38 tahun itu dari jabatannya pada Selasa (1/7/2025).
Partai-partai oposisi Thailand menyatakan akan menunda peluncuran mosi tidak percaya sambil menunggu putusan Mahkamah berikutnya. Namun mereka berjanji akan bekerja sama erat guna mencegah kebuntuan politik yang bisa menggagalkan mosi tidak percaya.
Mahkamah Konstitusi menyetujui petisi yang diajukan 36 senator untuk memberhentikan Paetongtarn. Mereka menuduh sang perdana menteri tidak jujur ββdan melanggar etika menyusul percapakan teleponnya dengan mantan pemimpin Kamboja Hun Sen yang bocor.
Para pemimpin dari lima partai oposisi melakukan pertemuan dan berjanji untuk bekerja sama guna menekan pemerintah. Di antara partai yang mengusung mosi adalah Bhumjaithai. Partai ini meninggalkan koalisi pemerintah pada bulan lalu akibat skandal Paetongtarn tersebut.
“Kita harus menunggu kejelasan tentang kasus yang sedang dipertimbangkan oleh Mahkamah Konstitusi melibatkan Paetongtarn sebelum memutuskan kapan akan mengajukan mosi tidak percaya,” kata Pemimpin Oposisi, Natthaphong Ruengpanyawut, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (3/7/2025).
Pria yang juga memimpin Partai Rakyat itu menambahkan, partai-partai oposisi akan bekerja sama untuk memastikan tidak ada kebuntuan politik, bahkan jika Paetongtarn diberhentikan secara permanen oleh Mahkamah.
"Saya mengonfirmasi bahwa semua pemimpin partai oposisi telah berdiskusi dan sepakat bahwa kami tidak akan membiarkan politik menemui jalan buntu," ujarnya.
Sementara itu kabinet Thailand hari ini melakukan pertemuan untuk menyetujui Wakil Perdana Menteri Phumtam Wechayachai sebagai perdana menteri sementara. Pria 71 tahun itu juga akan menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri setelah reshuffle kabinet.
Paetongtarn juga memegang jabatan rangkap, dilantik sebagai Menteri Kebudayaan.