JAKARTA, TORONEWS.BLOG - Pemerintah berencana untuk membeli minyak dan gas (migas) dari Amerika Serikat (AS) senilai 15,5 miliar dolar AS atau setara dengan Rp251 triliun (kurs Rp16.220). Hal itu sebagai langkah negosiasi terkait pengenaan tarif impor barang RI sebesar 32 persen.
"Jadi tadi sudah dibahas tentang rencana Indonesia mengenai pembelian energi yang totalnya bisa mencapai 15,5 miliar dolar AS," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai rapat koordinasi bersama kementerian dan pelaku usaha, Kamis (3/7/2025).
Airlangga menjelaskan bahwa saat ini pihaknya sudah menyiapkan MoU dengan mitra dagang AS. Adapun, total nilai kerja sama itu mencapai 34 miliar atau setara Rp550 triliun (kurs Rp16.190) yang terdiri atas pembelian migas hingga produk agrikultur.
“Ini akan istilah Bapak Presiden flat off, jadi kita, atau bahasanya jelasnya kit, jadi kita trade defisit Amerika terhadap Indonesia 19 miliar dolar AS, tapi yang kita offer pembelian kepada mereka itu jumlahnya melebihi, yaitu 34 miliar dolar AS,” ungkapnya.
Airlangga menambahkan, rencana tersebut akan dituangkan dalam kesepakatan resmi antara Indonesia dan mitra dagangnya di Amerika Serikat yang ditandatangani pada 7 Juli mendatang.
"Sehingga rencananya akan diadakan perjanjian ataupun memorandum of understanding antara Indonesia dengan mitranya di Amerika Serikat pada tanggal 7 Juli nanti," ungkapnya.
Saat ini, delegasi Indonesia saat ini juga berada di Washington DC bersama dengan sejumlah negara lain, seperti India, Jepang, Uni Eropa, Vietnam, dan Malaysia.
“Nah status sendiri saat sekarang Indonesia juga berada di Washington bersama dengan negara lain yang ada di sana, antara lain India, Jepang, EU, Vietnam tentu di sana dan juga Malaysia,” ujarnya.