LEMBATA, TORONEWS.BLOG – Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali menunjukkan aktivitas tinggi dengan 26 kali mengalami letusan dalam kurun waktu 6 jam, Kamis (3/7/2025) pagi. Letusan tersebut disertai lontaran lava pijar, dentuman, serta asap putih dan kelabu.
Aktivitas vulkanisk ini dipantau langsung Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Ile Lewotolok yang melaporkan gunung api aktif ini masih berada pada Status Level III Siaga.
Petugas Pos Pengamatan Syawaludin menjelaskan, letusan terjadi antara pukul 06.00 hingga 12.00 WITA.
"Ya, teramati 26 kali letusan dengan tinggi 300–400 meter dan warna asap putih hingga kelabu. Letusan disertai lontaran lava ke empat arah," ujarnya, Kamis (3/7/2025).
Letusan juga disertai dentuman lemah hingga kuat serta lontaran lava pijar ke berbagai arah:
Timur: ± 500 meter
Tenggara: ± 1.500 meter
Selatan: ± 700 meter
Barat Daya: ± 300 meter
Data Kegempaan Gunung Ile Lewotolok Hari Ini
- Letusan: 26 kejadian (Amplitudo: 6,8–40 mm | Durasi: 34–52 detik)
- Hembusan: 28 kejadian (Amplitudo: 2–13,1 mm | Durasi: 26–32 detik)
- Hybrid/Fase Banyak: 1 kejadian (Amplitudo: 3 mm | Durasi: 17 detik)
- Gempa Tektonik Jauh: 4 kejadian (Amplitudo: 1,2–14,9 mm | Durasi: 53–119 detik)
- Cuaca di sekitar gunung dilaporkan cerah hingga berawan dengan angin lemah ke arah barat dan barat laut, suhu udara berkisar antara 23–29°C.
Dengan kondisi tersebut, Syawaludin mengimbau masyarakat untuk tidak memasuki area radius 3 km dari kawah gunung. Kemudian mewaspadai potensi awan panas dan guguran lava dari sektor selatan, tenggara, timur laut dan barat.
Warga diimbau tidak panik jika mendengar suara dentuman karena hal tersebut merupakan ciri khas aktivitas erupsi gunung api
"Suara dentuman bisa menimbulkan getaran yang terasa hingga ke bangunan, terutama jendela kaca dan pintu," katanya.
Selain itu warga diimbau menggunakan masker dan melindungi diri dari abu vulkanis. Petugas juga menyarankan agar menghindari aktivitas di sekitar lembah dan aliran sungai yang berhulu di gunung, karena berpotensi terjadi banjir lahar, terutama saat musim hujan
Pemerintah daerah dan masyarakat juga diminta terus berkoordinasi dengan Pos PGA Ile Lewotolok di Desa Laranwutun, Kecamatan Ile Ape atau PVMBG Badan Geologi di Bandung untuk update informasi resmi.