WASHINGTON, TORONEWS.BLOG - Amerika Serikat tampaknya habis-habisan membela Israel dan Ukraina sehingga persediaan amunisi dan senjatanya menipis. Sampai-sampai Departemen Pertahanan AS (Pentagon) mengumumkan negaranya tidak bisa terus memberikan senjata ke negara-negara seluruh dunia karena memprioritaskan keamanan nasional.
"Kami selalu mengevaluasi amunisi kami dan ke mana kami akan mengirim. Kami tidak bisa memberikan senjata kepada semua pihak di seluruh dunia. Kami harus menjaga Amerika dan mempertahankan tanah air dan prajurit kami di seluruh dunia," kata Kepala Juru Bicara Pentagon, Sean Parnell, dikutip dari Sputnik, Kamis (3/7/2025).
Dia memberikan komentar itu saat ditanya wartawan dampak serangan pembalasan Iran terhadap Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar.
Pentagon, kata dia, harus memeriksa kembali persediaan amunisinya.
Parnell melanjutkan Pentagon sedang berupaya menciptakan kerangka kerja baru untuk pendistribusian persenjataan AS.
Menurut dia, selama pemerintahan Presiden Joe Biden AS banyak mengeluarkan persediaan amunisi dan senjata, tak memperhitungkan stok untuk menjamin keamanan nasional.
"Saya kira untuk waktu yang panjang, 4 tahun di bawah pemerintahan (mantan Presiden Joe) Biden, kami memberikan senjata dan amunisi tanpa benar-benar memikirkan berapa banyak yang kita miliki," ujarnya.
AS juga mengirim banyak bantuan kepada Israel selama perang melawan Hamas, kelompok Hizbullah, Houthi, hingga Iran. Selama perang melawan Israel-Iran saja, selain mengirim persenjataan, AS juga membantu negara Yahudi itu dengan mencegat serangan rudal dan drone.