Alligator Alcatraz, Trump Bangun Penjara di Lokasi Penuh Buaya untuk Tahan Ribuan Imigran

03 Jul 2025 | Penulis: pacmannews

Alligator Alcatraz, Trump Bangun Penjara di Lokasi Penuh Buaya untuk Tahan Ribuan Imigran

JAKARTA - Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membuka pusat penahanan imigrasi baru di lokasi yang dipenuhi dengan buaya dan ular piton. Para aktivis menyebut “penjara” yang dibangun hanya dalam waktu delapan hari itu memiliki kondisi yang tidak manusiawi.

Lokasi Penuh Buaya dan Piton

Pusat penahanan imigrasi baru itu mendapat julukan 'Alligator Alcatraz’ oleh para anggota Parlemen Partai Republik. Fasilitas tersebut dibangun berada di tengah Cagar Alam Big Cypress yang penuh dengan hewan liar, termasuk aligator dan ular piton, memberikannya kesan ekstrem.

Penamaan ‘Alcatraz’ sendiri merujuk pada penjara terkenal dan terisolasi di Teluk San Francisco yang kini menjadi destinasi wisata.

Selain berada di lingkungan berbahaya, pusat penahanan tersebut hanya memiliki deretan tempat tidur susun yang dikelilingi pagar kawat dan beratapkan tenda putih. Tenda-tenda tersebut terletak di dekat landasan pacu yang siap untuk menerbangkan para deportasi dengan cepat.

Fasilitas tersebut diprediksi mampu menampung hingga 5.000 orang, namun sejak awal telah mendapat penolakan dari kelompok adat dan pecinta lingkungan setempat dan aktivis, karena lokasi pembangunannya dan kondisi fasilitas yang dianggao tak manusiawi.

Walaupun pemerintah mengklaim bahwa fasilitas penahanan tersebut akan dilengkapi dengan perpustakaan hukum serta ruang rekreasi, para politisi Florida justru menegaskan kerasnya keadaan tempat tersebut dan membiarkannya menjadi simbol ketegasan kebijakan imigrasi.

Partai Republik juga menepis kekhawatiran akan kondisi tahanan jika terjadi badai, dengan politkus Bill Heimlich mengatakan di media sosial X bahwa para imigran sebaiknya “melakukan deportasi sendiri jika tidak ingin terkena badai.”

Partai Republik Florida bahkan menjual merchandise bertema ‘Alligator Alcatraz’ dengan visual buatan AI dari hasil fasilitas tersebut.

Donald Trump mengunjungi fasilitas itu secara langsung pada Selasa, (1/7/2025), mengatakan bahwa pusat penahanan ini dapat menjadi contoh untuk pembangunan fasilitas serupa di negara bagian lain seperti Alabama dan Louisiana.

Penolakan dari Aktivis

Para aktivis lingkungan dan masyarakat adat menilai proyek ini berpotensi merusak lingkungan dan melanggar hak asasi manusia. Sekira seratus orang turun ke jalan untuk melakukan kegiatan demonstrasi saat kunjungan Trump, termasuk Mae’anna Osceola-Hart dari komunitas Miccosukee dan Seminole, yang menyuarakan solidaritas bersama para migran tak berdokumen.

Koalisi lembaga lingkungan menggugat tuntutan hukum terhadap Departemen Keamanan Dalam Negeri AS, dan menuduh bahwa proyek pusat penahanan di Big Cypress ini dilaksanakan tanpa analisis dampak lingkungan yang memadai, dan berpotensi merusak ekosistem, termasuk lahan basah, keanekaragaman hayati, serta kualitas udara dan air di area konservasi tersebut.


Komentar