Mimpi Donald Trump Suatu saat AS dan Iran Akur

02 Jul 2025 | Penulis: pacmannews

Mimpi Donald Trump Suatu saat AS dan Iran Akur

WASHINGTON, TORONEWS.BLOG - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memiliki harapan yang tampaknya agak sulit terwujud, negaranya akan memiliki hubungan yang baik dengan Iran. Kedua negara memutuskan hubungan diplomatik setelah Revolusi Islam Iran puluhan tahun silam.

Hubungan semakin terpuruk, bahkan berada di titik terendahnya semasa pemerintahan Trump, terutama setelah dia menarik AS keluar dari perjanjian nuklir Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) pada 2018 atau saat menjabat presiden pada periode pertama.

Sejak itu pula AS kembali menjatuhkan sanksi keras yang memukul perekonomian Iran.

"Saya berharap mereka ingin memiliki negara yang baik. Anda tahu, mereka mengalami sanksi berat saat ini, sanksi yang menggigit, akan sangat sulit bagi mereka untuk melakukan apa pun dengan sanksi tersebut," kata Trump, seperti dikutip dari Sputnik, Rabu (2/7/2025).

"Saya berharap, mungkin akan ada saatnya saat kita akur dengan mereka dan mereka dapat membangun kembali negaranya," ujarnya, melanjutkan.

Sementara itu kepercayaan Iran terhadap AS tampaknya sudah sangat tipis. Pasalnya Iran dikhianati Trump dua kali. Pertama saat dia menarik AS keluar dari JCPOA dan kedua serangan AS terhadap fasilitas nuklirnya pada 22 Juni padahal kedua negara sedang dalam perindingan nuklir yang sudah berjalan lima putaran.

Wakil Juru Bicara Gedung Putih Anna Kelly, dalam komentar terbaru pemerintah AS pada Selasa (1/7/2025), mengatakan Iran tidak akan pernah bisa membuat senjata nuklir. Kelly menggemakan kembali pernyataan Trump bahwa semua kemampuan nuklir Iran telah dihancurkan dalam serangan tersebut.

"Iran tidak akan pernah mebdapatkan bom nuklir, karena Operasi Midnight Hammer telah menghancurkan kemampuan nuklir mereka," kata Kelly.

Trump sebelumnya mengatakan butuh waktu bertahun-tahun bagi Iran untuk bisa memulai kembali program nuklirnya akibat serangan militernya. 

Namun, Duta Besar Iran untuk Rusia Kazem Jalali juga menegaskan, negaranya akan melanjutkan program nuklir untuk energi, tidak punya rencana mengembangkan senjata nuklir.


Komentar