TEL AVIV, TORONEWS.BLOG - Duta Besar (Dubes) Amerika Serikat (AS) untuk Israel Mike Huckabee kaget dengan serangan rudal dan drone kelompok Houthi Yaman pada Selasa (1/7/2025) malam waktu setempat. Dia mengira setelah perang Israel dan Iran berakhir pada 24 Juli lalu, tak ada lagi rudal yang datang.
Serangan itu memicu kepanikan di penjuru Israel, memaksa warga masuk ke dalam bunker-bunker perlindungan, termasuk Huckabee. Houthi menggempur Israel menggunakan rudal hipersonik dan drone ke empat wilayah memicu aktifnya sirine peringatan serangan udara di penjuru negara itu.
"Kami kira sudah selesai rudal yang datang ke Israel, tapi Houthi baru saja melepaskan satu rudal di atas kami di Israel. Untungnya, sistem intersepsi Israel (bekerja) luar biasa, berarti kami harus berlindung dan menunggu sampai semuanya aman," katanya, di media sosial X, seperti dikutip dari Anadolu, Rabu (2/7/2025).
Media lokal Israel melaporkan, otoritas setempat menutup sementara wilayah udara akibat serangan Houthi.
Menteri Pertahanan (Menhan) Israel, Israel Katz, juga mengancam akan menyerang Yaman seperti dilakukan terhadap Iran.
“Yaman akan diperlakukan seperti Teheran. Setelah menyerang kepala ular di Teheran, kami juga akan menyerang Houthi di Yaman,” kata Katz.
“Siapa pun yang mengangkat tangan melawan Israel, tangan itu akan dipotong,” ujarnya, melanjutkan.
AS menggunakan pesawat pengebom B-2 Spirit menyerang tiga fasilitas nuklir Iran yakni Fordow, Natanz, dan Isfahan, pada 22 Juni lalu. Saat itu AS membantu Israel dalam perang 12 hari yang berakhir melalui gencatan senjata.