WASHINGTON, TORONEWS.BLOG - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump merilis produk parfum. Parfum tersebut menggunakan merek namanya, memicu kontroversi sang presiden menggunakan ketenaran untuk kepentingan bisnis pribadi.
Turmp mengumumkan parfum tersebut sudah tersedia untuk dibeli. Produknya diperuntukkan bagi laki-laki, perempuan dan anak-anak.
"Parfum Trump telah hadir. Disebut 'Victory 45-47' karena semuanya tentang kemenangan, kekuatan, dan kesuksesan," kata Trump, di akun Truth Social, pada 30 Juni lalu.
Victory berarti kemenangan sementara 45 dan 47 merujuk pada jabatan Trump sebagai presiden AS ke-45 dan ke-47. Oleh karena itu, merek parfum itu terkait dengan jabatannya.
Parfum hadir dalam kemasan kotak hitam dengan tulisan emas untuk laki-laki serta kotak merah dengan tulisan emas untuk perempuan. Kemasannya juga berbentuk patung mini Trump.
Netizen terbelah mengomentari produk tersebut. Sebagian menuduh Trump melakukan korupsi.
Kritikan juga datang dari politikus Partai Demokrat, Mark Warner.
"Tidak pernah ada dan saya rasa tidak ada sepanjang sejarah Amerika, seseorang yang mencuri begitu banyak secara terang-terangan, penipuan dan penyuapan," kata Senator Mark Warner, dalam pernyataan di video yang dibagikan di X.
Senator Demokrat lainnya, Peter Welch, mengaitkan dengan RUU "Hebat nan Indah" yang baru disahkan di Senat.
Dia menyebut Trump mengiklankan parfum tersebut, sementara Partai Republik berusaha mengurangi angka manfaat asuransi Medicare bagi warga AS berpenghasilan rendah dalam RUU tersebut.
"Senat Demokrat berjuang untuk mencegah Presiden Trump mengeluarkan 17 juta orang dari perawatan kesehatan, sementara dia mengiklankan produk parfumnya," kata Welch.
Gedung Putih menolak mengomentari kritikan netizen tersebut.