JAKARTA, TORONEWS.BLOG - Roy Suryo mangkir dari panggilan Polda Metro terkait kasus tudingan ijazah palsu Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi) pada hari ini, Rabu (2/7/2025). Ia justru memilih hadir di acara konferensi pers (konpers) Forum Purnawirawan Prajurit (FPP) TNI terkait pemakzulan Gibran di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.
Roy Suryo mengatakan pada dasarnya pihaknya siap untuk hadir pemeriksa. Namun, ia menilai pemanggilan itu bersifat undangan sehingga tak ada kewajiban untuk datang.
"Hari ini kebetulan saya memang hadir di sini tidak di Polda Metro Jaya karena apa? Saya dokter Rismon yg hari ini ada di pasar Pramuka, kemudian dokter Tifa yang hari ini lagi ada di tempat lain. Kami siap 11.000 triliun persen untuk hadir sebenarnya," ujar Roy Suryo.
"Tapi atas rekomendasi dari para kuasa hukum kami karena apa? Satu, mereka-mereka yang lapor ini yang klarifikasi sekarang ini baru sifatnya undangan, undangan klarifikasi tidak ada pro justitia-nya dan mereka-mereka itu tidak terkait langsung dengan korban atau tidak terkait langsung dengan pelapor yaitu tidak terkait dengan Jokowi," ungakpnya.
Roy Suryo menjelaskan bahwa kehadirannya ke Polda Metro Jaya juga tidak berarti karena dalam surat tersebut tidak ada locus atau tempat dan tempus atau waktu peristiwa.
"Jadi ini laporan-laporan dari orang-orang yang tidak punya legal standing ngapain kita datang kemudian tidak ada locus-nya, tidak ada tempus-nya dalam surat itu sehingga kami disarankan untuk tidak perlu hadir makanya saya pun hadir membersamai para purnawirawan TNI," imbuhnya.
Untuk itu, ia mengkritik Polda Metro Jaya agar lebih profesional, lebih presisi dalam memproses aduan dari masyarakat yang tidak ada legal standingnya.
"Pengaduan yang tidak ada siapa terlapornya, pengaduan yang tidak ada tempus-nya, pengaduan yang tidak ada locus-nya jangan diproses," ujar Roy Suryo.
Sebagai informasi, konpers tersebut digelar FPP TNI dan masyarakat sipil atas sikap acuh parlemen terhadap usulan pemakzulan Wakil Presiden (Wapres) RI, Gibran Rakabuming Raka.