JAKARTA, TORONEWS.BLOG - Gelombang panas sedang melanda seluruh wilayah Eropa. Mirisnya, dua orang di Italia meninggal dunia akibat gelombang panas.
Laporan BBC mengatakan, di Italia khususnya wilayah Tuscany mengalami peningkatan jumlah pasien rawat inap di rumah sakit sebesar 20 persen.
Banyak dari Anda mungkin penasaran kenapa gelombang panas bisa menyebabkan kematian. Seperti apa penjelasan selengkapnya?
Gelombang Panas Bisa Sebabkan Kematian
Gelombang panas atau heatwave dapat mengancam nyawa, karena menyebabkan gangguan serius pada sistem tubuh manusia, terutama sistem pengaturan suhu, dan memperparah kondisi medis yang sudah ada sebelumnya.
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), gelombang panas bisa berdampak fatal karena mengakibatkan gangguan pada mekanisme termoregulasi tubuh.
"Tubuh manusia menjaga suhu inti sekitar 36,5–37,5°C. Saat suhu lingkungan sangat tinggi, kemampuan tubuh untuk mendinginkan diri (melalui keringat dan evaporasi) menurun drastis," ungkap laporan WHO, dikutip Selasa (1/7/2025).
Penurunan suhu tubuh yang drastis itu menyebabkan dehidrasi, lemas, mual, pusing, hingga kerusakan otak bahkan kematian jika tidak segera ditangani.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) melanjutkan, gelombang panas juga berisiko menyebabkan kerusakan organ internal dan otak.
Ini terjadi karena ketika tubuh terlalu panas, protein dalam sel mulai rusak dan ini menyebabkan peradangan sistemik dan kegagalan organ multipel.
Lebih lanjut, gelombang panas juga dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Ini terjadi akibat panas ekstrem membuat jantung bekerja lebih keras untuk mendinginkan tubuh melalui peningkatan aliran darah ke kulit.
"Kondisi demikian menambah beban pada jantung, terutama pada lansia atau penderita penyakit jantung," papar British Medical Journal (BMJ).
Jadi, itu dia penjelasan kenapa gelombang panas dapat menyebabkan kematian. Ternyata, cuaca super panas tidak hanya menyebabkan tubuh gerah, ya.