WASHINGTON, TORONEWS.BLOG - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali membantah tuduhan akan memberikan bantuan kepada Iran terkait program nuklirnya. Pernyataan itu ditujukan kepada seorang anggota Senat dari Partai Demokrat yang melontarkan tuduhan.
Dalam postingan di akun Truth Social, Trump menegaskan tidak punya apa-apa untuk ditawarkan kepada Iran. Dia lalu membawa-bawa nama Barack Obama, presiden AS yang menyepakati perjanjian nuklir dengan Iran pada 2015.
"Sampaikan kepada Senator Demokrat palsu Chris Coons, saya tidak menawarkan apa pun kepada Iran, tidak seperti Obama, yang membayar mereka Miliaran dolar dengan "jalan menuju senjata nuklir JCPOA (sekarang akan berakhir!) yang bodoh," kata Trump.
Dia lalu menegaskan tidak berbicara dengan para pejabat Iran sejak perang 12 hari yang berakhir pada 24 Juni lalu.
"Saya juga tidak berbicara dengan mereka karena kita benar-benar menghancurkan fasilitas nuklir mereka," tulisnya.
JCPOA atau Rencana Aksi Komprehensif Bersama merupakan perjanjian untuk mengendalikan program nuklir Iran yakni untuk kepentingan energi saja dengan tingkat pengayaan uranium sekitar 3,67 persen. Sebagai imbalannya, sanksi yang diberlakukan oleh banyak negara terhadap Iran dicabut.
Namun Trump, saat menjabat presiden AS periode pertama (2018), menarik negaranya keluar dari perjanjian tersebut dan kembali menjatuhkan sanksi.
Sebagai respons, Iran meningkatkan pengayaan uranium di atas batas kesepakatan JCPOA. Meski demikian para pejabatnya berulang kali menegaskan Iran tak berniat membuat senjata.
Namun AS dan Israel menuduh Iran sedang mempersiapkan senjata nuklir. Puncaknya, Israel menyerang Iran pada 13 Juni lalu. Kemudian AS ikut serta pada 22 Juni dengan menyerang tiga fasilitas nuklir Iran. Ironisnya, AS ikutan menyerang di saat sedang melakukan perundingan nuklir dengan Iran.