Puluhan Orang Tua Datangi Disdik Madiun Protes SPMB Jalur Domisili

01 Jul 2025 | Penulis: pacmannews

Puluhan Orang Tua Datangi Disdik Madiun Protes SPMB Jalur Domisili

MADIUN, TORONEWS.BLOG – Puluhan orang tua murid lulusan SMP mendatangi kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pendidikan Kota Madiun.  Mereka memprotes sistem penerimaan murid baru (SPMBjalur domisili yang dinilai membingungkan dan kurang sosialisasi.

Akibatnya, anak-anak mereka tidak diterima di SMA negeri pada tahun ajaran 2025/2026 meski rumahnya dekat dengan sekolah.  

Seorang wali murid, Neti Puspitorini, mengungkapkan kekecewaannya terhadap sistem SPMB yang dinilai tidak jelas. 

“Sistem SPMB ini sangat membingungkan. Kami sudah mendaftar melalui jalur domisili, tapi anak saya tetap tidak diterima. Sosialisasi juga kurang, kami tidak tahu apa yang salah,” ujar Neti Puspitorini. 

Ketua DPRD Kota Madiun, Armaya, turut mendampingi para orang tua ke kantor UPT Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur untuk menyampaikan aspirasi. 

DPRD Kota Madiun sebelumnya telah membuka posko pengaduan terkait masalah penerimaan siswa baru tahun ajaran 2025. Armaya meminta Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur mengakomodasi siswa lulusan SMP yang tidak diterima agar dapat ditempatkan di SMA negeri yang ada di Kota Madiun.

“Kami meminta solusi konkret dari Dinas Pendidikan agar anak-anak lulusan SMP di Kota Madiun bisa diterima di SMA negeri. Mereka adalah warga lokal yang seharusnya diprioritaskan,” kata Armaya.

Kepala Seksi (Kasi) SMA Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur Wilayah Madiun, Devy Yuniar menjelaskan, jumlah SMP negeri di Kota Madiun jauh lebih banyak dibandingkan SMA negeri. Saat ini, terdapat 14 SMP negeri dan hanya 6 SMA negeri di wilayah tersebut, sehingga daya tampung SMA negeri terbatas.

“Kami memahami kekecewaan orang tua, tetapi keterbatasan daya tampung menjadi kendala. Total ada 14 SMP negeri, sedangkan SMA negeri hanya 6. Kami menyarankan siswa yang belum diterima untuk mencoba jalur prestasi akademik di SMK, yang memiliki kuota hingga 60 persen,” ungkap Devy Yuniar.

Devy juga menambahkan, siswa yang tidak diterima di tahap sebelumnya masih memiliki kesempatan untuk mendaftar pada tahap berikutnya, khususnya jalur prestasi akademik untuk SMK, yang dibuka hingga 3 Juli 2025.

Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) untuk tahun ajaran 2025/2026 di Jawa Timur menggunakan empat jalur utama: domisili, afirmasi, prestasi, dan mutasi. Jalur domisili, yang memiliki kuota 35 persen untuk SMA, mengutamakan calon murid berdasarkan jarak domisili, nilai akademik, usia, dan waktu pendaftaran. Namun, banyak orang tua mengeluhkan bahwa sistem perankingan jalur domisili tidak transparan dan sulit dipahami, terutama karena keterbatasan kuota.

Masa pendaftaran SPMB untuk SMA dan SMK di Jawa Timur telah berlangsung sejak 16 Juni hingga 3 Juli 2025, dengan pengumuman hasil pada 3 Juli 2025. Pendaftaran dilakukan secara daring melalui laman resmi spmb.jatimprov.go.id, dengan tahap verifikasi dan validasi dokumen pada 2–14 Juni 2025.


Komentar