Toronews.blog
Setelah diumumkan pada Minggu (20/10/2024), Sjafrie Sjamsoeddin resmi dilantik oleh Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan Kabinet Merah Putih pada Senin (21/10). Sjafrie merupakan perwira yang dekat dengan Prabowo dan punya rekam jejak militer yang panjang.
Bagi Kementerian Pertahanan, nama Sjafrie Sjamsoeddin bukanlah nama baru. Sebelumnya, ketika Prabowo masih menjadi Menhan, Sjafrie merupakan penasihat khususnya.
Bahkan, jauh sebelum Prabowo menerima tawaran Jokowi untuk menjadi Menhan pada 2019 lalu, Sjafrie sudah tercatat menjadi bagian dari Kementerian Pertahanan.
Menghabiskan sebagian besar kariernya sebagai perwira TNI, Sjafrie dikenal sebagai tentara yang dekat dengan Prabowo. Ia dan Prabowo sama-sama pernah jadi anggota Kopassus sejak tahun 70-an.
Sebagai tentara, Sjafrie memiliki karier yang cukup cemerlang. Sepanjang kariernya ia pernah menduduki posisi penting macam Kasdam Jaya, Pangdam Jaya, hinga Kapuspen TNI.
Berikut ulasan lengkap profil Sjafrie Sjamsoeddin yang baru saja dilantik sebagai Menteri Pertahanan Kabinet Merah Putih di bawah pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Profil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin
Sjafrie Sjamsoeddin merupakan putra Makassar, Sulawesi Selatan yang lahir pada 30 Oktober 1952. Ia dikenal sebagai birokrat dan tokoh militer di Indonesia.
Kariernya dalam dunia militer bermula ketika ia lulus dari Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) tahun 1974.
Setelah resmi merampungkan pendidikan militernya, Sjafrie kemudian langsung ditempatkan di satuan yang prestisius, yakni Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Selama ditempatkan di Kopassus tersebut, karier Sjafrie terus meningkat.
Mengawali karirnya sebagai Komandan Peleton (Danton) di Grup I Kopassus tahun 1975-1977, Sjafrie kemudian dipromosikan sebagai Komandan Kompi (Danki) II Grup 1 Kopassus pada 1977-1980.
Kariernya tersebut terus berkembang, hingga dia diangkat menjadi Perwira Intelijen di Grup I pada 1980-1981.
Berkarier sebagai tentara di tengah rezim militer Soeharto, kinerja Sjafrie di Kopassus kemudian dilihat oleh Istana ketika ditempatkan sebagai Komandan Grup A Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dan pengawal pribadi Presiden Soeharto.
Pada penghujung waktu kekuasaan Soeharto pada 1997, Sjafrie mendapat kepercayaan dengan diberikan jabatan sebagai Danrem 061 Suryakencana Bogor, Kepala Staf Garnisun Ibu Kota, serta Kepala Staf Kodam Jaya pada tahun 1997.
Setelah Reformasi 1998 melengserkan kekuasaan Soeharto sebagai presiden, Sjafrie kemudian dikenal sebagai birokrat Kementerian Pertahanan.
Pada 2005, ia tercatat sebagai Sekretaris Jenderal Departemen Pertahanan. Kemudian, pada 2010, ia dipercayai untuk menjadi Wakil Menteri Pertahanan dalam Kabinet Indonesia Bersatu II di bawah kepemimpinan SBY-Boediono.
Jabatan sebagai Wakil Menteri Pertanahan tersebut ia emban selama empat tahun hingga 2014.
Ketika Prabowo menjadi Menhan setelah kalah Pemilu dengan Jokowi, Sjafrie ditarik Prabowo untuk menjadi penasihat khusus Menhan.
Ketika Prabowo akhirnya memenangkan Pemilu 2024, Sjafrie kemudian ditunjuk Prabowo menjadi Menteri Pertahanan Indonesia ke-27—menggantikan Prabowo yang menjadi presiden.