Toronews.blog
Profil Lodewijk Freidrich Paulus tengah menjadi sorotan. Kali ini bukan lagi urusan Partai Golongan Karya (Golkar) melainkan ditunjuknya ia oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai Wakil Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan.Lodewijk Freidrich Paulus atau yang lebih dikenal dengan nama Lodewijk F. Paulus ini merupakan tokoh militer yang disegani sekaligus politikus Indonesia yang memiliki latar belakang mengesankan.
Lantas seperti apa profil Lodewijk Freidrich Paulus yang membantu Budi Gunawan dalam menjalankan tugas di Kementerian Koordinator bidang Politik dan Keamanan?
Profil Lodewijk Freidrich Paulus
Letnan Jenderal TNI (Purn.) Lodewijk Freidrich Paulus lahir di Manado, pada 27 Juli 1957. Dikutip dari Antara, purnawirawan Letnan Jenderal TNI bintang tiga ini mengenyam pendidikan SMP-nya di Manado hingga tahun 1973. Ia kemudian pindah dan masuk ke SMA di Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Pria yang fasih berbahasa Inggris dan Perancis ini memulai pendidikan Militer (Akmilnya) di Magelang dan lulus pada 1981.
Lodewijk mengawali kariernya di lingkungan korps baret merah sebagai Danton Kopassandha. Delapan belas tahun setelah lulus, ia diangkat sebagai Asisten Operasi Komandan Jenderal (Asop Danjen) Kopassus dan selanjutnya didapuk menjadi Komandan Batalyon 22 Kopassus.
Pada 2006, Lodewijk dipercaya memimpin Korem 052 Wijayakrama Kodam Jaya. Setahun kemudian, dia didapuk sebagai Komando Pembina Doktrin, Pendidikan, dan Latihan TNI AD hingga 2009 sebelum akhirnya menjadi Danjen Kopassus.
Ia juga sempat menjadi Komandan Detasemen Khusus 81 (penanggulangan teror) atau Sat-81/Gultor Kopassus pada tahun 2001. Satuan elit itu dibentuk oleh Luhut Panjaitan dan Prabowo Subianto pada tahun 1981.
Dalam karirnya di Kopassus, Lodewijk memberikan sejumlah penyuluhan dan pendidikan bagi anggotanya terkait dengan hak asasi manusia (HAM).
Di tahun 2013 ia mendapatkan promosi jabatan sebagai Komandan Komando Pembina Doktrin Pendidikan dan Latihan Angkatan Darat (Dankodiklat AD).
Di tahun yang sama pula, Lodewijk dipercaya menjadi Panglima Komando Gabungan Pengamanan KTT Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) yang berlangsung di Nusa Dua, Bali.
Lodewijk akhirnya memutuskan pensiun pada tahun 2015 lalu dan terjun ke dunia politik bergabung di partai beringin, Golkar.
Lodewijk sempat menjabat sebagai Ketua Bidang Kajian Strategis dan SDM, sebelum akhirnya didapuk menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) Golkar menggantikan Idrus Marham yang kini telah menjadi Menteri Sosial (Mensos).