Toronews.blog
Hanif Faisol Nurofiq menjadi salah satu nama yang disebut Presiden Prabowo sebagai salah satu menterinya. Hanif dipercaya mengemban jabatan sebagai Menteri Lingkungan Hidup sekaligus Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup pada Kabinet Merah Putih.
Pengukuhan Hanif ini sekaligus mengumumkan bahwa Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) resmi dipisah menjadi dua kementerian baru, yaitu Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup dan Kementerian Kehutanan yang dijabat oleh Raja Juli Antoni.
Tujuan pemisahan ini menurut Prabowo agar dapat meningkatkan efisiensi dan fokus dalam pelaksanaan tugas serta fungsi masing-masing kementerian.
Sebelum penunjukan sebagai menteri lingkungan hidup, Hanif sempat dipanggil Prabowo ke kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta, pada Senin, 14 Oktober lalu.
Lantas bagaimana latar belakang dan profil Hanif Faisol Nurofiq?
Profil Hanif Faisol Nurofiq
Hanif Faisol Nurofiq lahir di Bojonegoro, Jawa Timur, 21 Maret 1971, masa sekolahnya ia habiskan di tanah kelahiran, dilihat dari riwayat pendidikan Hanif mengenyam pendidikan di SD Negeri Kadipaten 2 Bojonegoro, SMP Negeri 1 Bojonegoro, dan SMA Negeri 1 Bojonegoro.
Hanif diketahui pindah ke kota lain setelah memasuki masa kuliah, ia melanjutkan pendidikan sarjana di pendidikan di Fakultas Kehutanan, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin.
Tak hanya puas di situ, ia pun melanjutkan S2-nya di fakultas dan kampus yang sama. Namun untuk pendidikan Doktornya, Hanif memutuskan kuliah di Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur.
Kementerian Lingkungan Hidup bukanlah lingkungan baru bagi Hanif, ia memulai karirnya sebagai forest ranger atau wirawana Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di Kalimantan Selatan pada 1993.
Karirnya semakin terlihat saat ia ditunjuk menjadi Kepala Resort Pengelolaan Hutan (KRPH) dan Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Tanah Bumbu sejak 2014- 2016.
Di tahun yang sama ia dipercaya menjabat sebagai Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan. Pengangkatan tersebut dilakukan berdasarkan penilaian dari Tim Penilai Akhir yang saat itu dipimpin oleh Presiden Joko Widodo.
Rekam jejaknya di birokrat LHK sudah cukup panjang. Iia dikenal sebagai tokoh di balik inisiatif Revolusi Hijau, sebuah program penghijauan yang dicanangkan oleh Gubernur Kalsel, H. Sahbirin Noor.
Berkat idenya itu ia dianugerahi kenaikan pangkat luar biasa yang disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada 2019.
Tidak hanya itu, dedikasi Hanif juga terlihat dalam mengembangkan Taman Hutan Hujan Tropis Indonesia (TH2THI) juga mendapat apresiasi dari Menteri Lingkungan Hidup, Siti Nurbaya Bakar, dan diresmikan oleh Presiden Jokowi pada Hari Pers Nasional 2020 di Kalsel.
Hingga akhirnya tahun 2020, ia dipercaya menjabat sebagai Sekretaris Ditjen PKTL, sebelum akhirnya memimpin direktorat jenderal tersebut.