Toronews.blog
Rumah makan masakan Padang sangat mudah dijumpai di berbagai daerah, tak terkecuali di Jakarta. Ada satu restoran Padang yang cukup menjadi primadona, bernama Pagi Sore.
RM Pagi Sore kerap menjadi andalan bagi warga Jakarta yang ingin menikmati santapan khas Minangkabau dengan kualitas yang premium. Resto yang mengusung tagline ‘Jagonya Rendang’ ini juga menjadi langganan banyak pesohor di tanah air.
Selain di Jakarta, RM Pagi Sore juga memiliki cabang di Palembang, Lubuk Linggau, Bangka Belitung, Jambi Bandung, bahkan Singapura.
Lalu, siapa sebenarnya pemilik RM Pagi Sore yang demikian sukses?
Didirikan oleh dua karib
RM Pagi Sore lahir dari tangan dua karib yang berkongsi. Mereka adalah H. Lismar dan H. Sabirin yang berasal dari Bukittinggi, Sumatera Barat.
Keduanya mendirikan RM Pagi Sore pada 1973 dengan lokasi awal di Jalan Jenderal Sudirman, Palembang, Sumatera Selatan. Usaha resto itu ternyata laris manis sehingga H. Lismar dan H. Sabirin membuka cabang baru di sejumlah wilayah di Sumatera Selatan.
Cabang pertama dibuka pada 12 Agustus 1995 di Teluk Gelam, Lintas Timur, Sumatera Selatan. Kemudian pada 2003, cabang selanjutnya dibuka di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Palembang, Sumatera Selatan.
Sejak pembukaan cabang kedua inilah manajemen RM Pagi Sore terbagi dua antara H. Lismar dan H. Sabirin. Meski telah berbeda manajemen, keduanya masih tetap berada di bawah nama Pagi Sore hingga saat ini.
Pada 2006, Hj. Armaidy dan Abdul Satam yang merupakan anak H. Sabirin melebarkan sayap bisnis keluarganya ke Jakarta. Ia membuka cabang Pagi Sore pertama di Jakarta yang berlokasi di Rawamangun, Jakarta Timur.
RM Pagi Sore semakin berekspansi dan membuka lebih banyak cabang di Jakarta, antara lain di Cempaka Putih, Cipete, Tebet, Jeruk Purut, dan Kalimalang.
Keluarga H. Lismar juga ikut memperluas bisnis RM Pagi Sore ke berbagai daerah mulai dari Lubuk Linggau, Jambi, hingga Bandung.
Tak hanya di dalam negeri, cabang RM Pagi Sore juga dapat dijumpai di luar negeri, tepatnya di Singapura. Tentunya, bisa mengobati rasa kangen warga Indonesia akan sensasi masakan Padang yang menggigit, sekaligus memperkenalkan kuliner khas Minangkabau ke pasar internasional.