Xiaomi (OTC: XIACF ) Tiongkok memberi tahu pelanggan kendaraan utilitas sport listrik YU7 barunya bahwa mereka harus menunggu lebih dari setahun untuk menerima mobil mereka, yang memicu gelombang keluhan baru terhadap perusahaan tersebut.
Pembuat ponsel pintar yang beralih menjadi kendaraan listrik itu mengatakan pihaknya menerima sekitar 240.000 pesanan untuk YU7 dalam 18 jam pertama setelah mobil tersebut mulai dijual pada Kamis malam, tetapi hanya sejumlah kecil kendaraan yang tersedia untuk pengiriman segera.
Hingga hari Selasa, aplikasi Xiaomi menunjukkan pembeli menghadapi waktu tunggu antara 38 hingga 60 minggu, menurut pemeriksaan Reuters.
Sejak Jumat, lebih dari 400 pembeli telah mengajukan keluhan pada platform pengaduan konsumen Black Cat milik Sina (BitStamp: SINA ) dengan mengatakan mereka tidak diberi tahu tentang waktu tunggu yang lama dan menuntut pengembalian uang, menurut tinjauan Reuters atas catatan di platform tersebut.
Pembeli harus membayar deposit yang tidak dapat dikembalikan sebesar 5.000 yuan ($697,97) untuk melakukan pemesanan.
Mereka mengatakan aplikasi resmi hanya menunjukkan perkiraan waktu tunggu untuk mobil setelah pesanan dikonfirmasi. Mereka juga menyampaikan kekhawatiran tentang apakah waktu tunggu yang lebih lama akan membuat mereka harus membayar lebih karena pengecualian pajak untuk kendaraan listrik akan berakhir pada akhir tahun ini.
Xiaomi tidak segera menanggapi permintaan komentar. CEO-nya yang karismatik, Lei Jun, mengatakan di akun Weibo-nya (NASDAQ: WB ), tempat ia memiliki 26,8 juta pengikut, bahwa ia akan menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan setelah peluncuran YU7 dalam acara streaming langsung pada hari Rabu.
Xiaomi membuat gebrakan besar di pasar kendaraan listrik China dengan peluncuran kendaraan pertamanya, sedan SU7, pada bulan Maret tahun lalu. Meskipun pembeli awal SU7 awalnya harus menunggu hingga 7 bulan, penjualannya telah melampaui penjualan Model 3 Tesla (NASDAQ: TSLA ) di China setiap bulannya sejak Desember.
Perusahaan tersebut telah bergulat dengan reaksi keras dari konsumen sejak kecelakaan fatal yang melibatkan sebuah SU7 pada bulan Maret. Perusahaan tersebut juga menghadapi keluhan atas kebingungan seputar waktu pengiriman kendaraan, serta fitur-fitur opsional.
YU7 adalah model kedua Xiaomi dan dibanderol mulai dari 253.500 yuan ($35.360), hampir 4% lebih murah dari Tesla Model Y, yang saat ini menjadi SUV terlaris di China. Lei telah terbuka tentang bagaimana Xiaomi ingin menantang Tesla Model Y untuk posisi teratas.
Xiaomi telah meningkatkan produksi di pabriknya di Beijing dan berencana membangun pabrik baru di dua bidang tanah di dekatnya. Produksi bulanan telah meningkat menjadi 28.000 unit pada bulan Mei dari 4.000 unit pada bulan Maret lalu.