JAKARTA, TORONEWS.BLOG - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman membongkar praktik curang yang mengoplos beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) menjadi beras premium. Dalam temuan tersebut, sebanyak 80 persen dari total beras SPHP diduga dioplos dijual di pasar dengan harga lebih tinggi.
Amran menuturkan, kerugian negara diperkirakan mencapai Rp2 triliun per tahun.
"Yang dipajang adalah 20 persen, yang 80 persen (beras SPHP) dioplos jadi premium, naik 2.000 persen, kalau 1,4 juta ton beras (SPHP) kali 80 persen (yang dioplos) itu 1 juta ton beras, 1 juta ton kali Rp2.000 (subsidi) itu Rp2 triliun kerugian negara satu tahun," ujar Amran, Senin (30/6/2025).
Mentan menambahkan, kerugian negara diperparah dengan distribusi SPHP yang dilakukan saat panen raya. Hal ini memperburuk harga di tingkat petani dan membuka ruang besar bagi spekulan memainkan suplai pasar beras.
Dia pun menegaskan, Satgas Pangan telah turun ke lapangan menyelidiki temuan itu dan mendorong penguatan pengawasan, agar subsidi tidak lagi dimanfaatkan oleh oknum untuk meraup keuntungan pribadi.
"Itu Satgas Pangan sudah turun. Itu SPHP menurut laporan dari bawah, pengakuan mereka. Ini tim yang bekerja secara tertutup, itu 80 persen (beras SPHP) dioplos," tuturnya.
Mentan mengingatkan kepada seluruh pelaku usaha distribusi beras untuk tidak bermain-main dengan program SPHP. Jika terbukti melakukan kecurangan, dia menegaskan akan ada sanksi berat yang diberikan.