ASSEN, TORONEWS.BLOG – Pembalap Ducati Lenovo, Marc Marquez, mengungkapkan pengalaman “ganjil” yang terjadi sepanjang musim MotoGP 2025. Ia merasa aneh karena selalu meraih kemenangan di sirkuit yang bukan favoritnya, sementara di lintasan favorit justru mengalami kendala dan kesalahan.
Marquez baru saja menggondol dua kemenangan fantastis di Sirkuit Assen, Belanda, pada akhir pekan 28–29 Juni 2025. Tak cuma balapan utama, ia juga sukses menjuarai sprint race, prestasi yang membuatnya semakin percaya diri meskipun lintasan tersebut bukanlah sirkuit impiannya.
Kemenangan di Assen terasa lebih istimewa setelah rangkaian hasil negatif di sirkuit favoritnya. Marquez sempat gagal finis di MotoGP Amerika Serikat dan hanya sukses meraih posisi ke-12 di Jerez, Spanyol, saat tampil di jalur yang biasanya ia kuasai.
“Saya tidak tahu, sepertinya tahun ini kami menang di saat-saat sulit, di sirkuit yang sulit dan kami melakukan kesalahan di saat-saat yang mudah, seperti di Austin atau Jerez, itu adalah trek favorit saya,” ujarnya seperti dikutip dari Crash, Senin (30/6/2025).
“Tetapi selain itu, saya sangat gembira sekali lagi bisa meraih 37 poin (di Belanda),” tuturnya. Pernyataan ini menegaskan bahwa kemenangan di Assen menjadi tonggak kemajuan usai rangkaian hasil mengecewakan.
Lebih menegangkan lagi, keajaiban Marquez bukan tanpa rintangan. Ia sempat terjatuh dua kali saat sesi latihan bebas dan practice, yang membuatnya ragu bisa tampil maksimal di Belanda. Namun dalam balapan, mental kuat dan pengalaman membantunya mempertahankan posisi terbaik.
“Saya jujur dan saya yakin hari ini saya bukan yang tercepat di luar sana, tetapi saya mengelola balapan seperti yang saya inginkan, saya mengelola balapan seperti kemarin, mencoba mempertahankan posisi saya,” Marquez menjelaskan strateginya.
Hasil ini membantu Marquez mengumpulkan 37 poin tambahan dan membawa total poinnya menjadi 307, memimpin klasemen sementara MotoGP 2025. Ia kini unggul 68 angka dari adiknya, Alex Marquez (Gresini Ducati), yang mengalami kecelakaan di gelaran Belanda.
“Saya sangat, sangat senang, bukan 100 persen karena Alex mengalami patah jari dan saya berharap dia segera pulih,” kata Márquez menambahkan. Ia juga menyampaikan harapannya agar sang adik, yang merupakan rival sekaligus saudara, dapat kembali fit dan kembali berkompetisi.
Pernyataan tersebut mencerminkan sisi profesional dan kekeluargaan dari Marquez. Ia ingin kemenangan dirayakan dengan Fair Play dan kesejahteraan bagi rekan-rekannya. Selain mengejar gelar, tipikal sportifitas juga menjadi nilai utama baginya.
Musim ini, Marquez berhasil membalikkan nasib ketika tampil di sirkuit yang tak diprediksi. Mental baja dan strategi cermat membuktikan bahwa tantangan terbesar justru bisa mencapat hasil gemilang, termasuk di lintasan yang bukan favorit sekalipun.