UTRECHT, TORONEWS.BLOG - FC Utrecht dilaporkan telah memulai langkah awal untuk merekrut Calvin Verdonk dari NEC Nijmegen. Rumor ini semakin santer terdengar setelah laporan dari Utrecht Fans yang menyebut adanya negosiasi antara kedua klub terkait bek timnas Indonesia tersebut.
Spekulasi kepindahan Verdonk berkembang karena sang pemain sempat menyatakan keterbukaannya untuk meninggalkan NEC Nijmegen. Meskipun kontraknya masih panjang hingga tahun 2028, ia tidak menutup kemungkinan menerima tawaran baru yang lebih menarik pada bursa transfer musim panas ini.
"FC Utrecht sedang dalam negosiasi dengan NEC tentang Calvin Verdonk," tulis Utrecht Fans, Senin (30/6/2025).
Dalam catatan yang sama, disebutkan bahwa Verdonk memiliki klausul khusus yang dapat memudahkan proses transfer.
“Verdonk dikabarkan memiliki klausul, meskipun hal ini belum dikonfirmasi,” lanjut laporan tersebut, membuka peluang negosiasi lebih lanjut.
Namun, tak sedikit pihak yang menilai rumor itu kurang berdasar. Beberapa pihak menyebut kabar tersebut sebagai hoaks, meskipun Verdonk sendiri pernah mengaku siap mencari tantangan baru jika ada tawaran yang sesuai dengan ambisinya.
Selama musim 2024–2025, Calvin Verdonk tampil sebagai salah satu pilar di lini pertahanan NEC Nijmegen. Bek berusia 28 tahun itu mencatatkan satu gol dan satu assist dari 33 penampilan kompetitif, sebuah catatan yang cukup solid di level Eredivisie.
Perannya tidak hanya defensif, tetapi juga membantu timnya menembus babak playoff kompetisi Eropa musim lalu. Keberhasilan ini menegaskan statusnya sebagai pemain yang memiliki kontribusi signifikan terhadap performa NEC.
Jika transfer ini terealisasi, Verdonk akan menjadi tambahan berkualitas bagi lini pertahanan FC Utrecht. Klub berjulukan Utreg tersebut dikenal sangat ambisius memperkuat skuad mereka jelang musim baru dan mencari pemain yang gemar memainkan sepak bola ofensif dari belakang.
Kini proses negosiasi diyakini masih berlangsung intensif. FC Utrecht kemungkinan besar akan melepas penawaran resmi dan memicu rencana apresiatif dari sang pemain, sementara NEC berupaya mempertahankan pilar terbaiknya atau mendapatkan kompensasi yang layak.