JAKARTA, TORONEWS.BLOG - Galih, seorang anak dari Jakarta Timur, menjadi salah satu calon siswa Sekolah Rakyat. Di usia belia, Galih harus menghadapi tekanan ekonomi yang berat setelah ayahnya meninggal akibat Covid-19 pada tahun 2020.
Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya bersama Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo dan Wamen Sosial Agus Jabo Priyono mengunjungi langsung rumah kontrakan Galih pada Minggu (29/6/2025). Rumah itu berjarak sekitar 100 meter dari lokasi Sekolah Rakyat di Sentra Handayani.
Rumah kontrakan Galih hanya disewa seharga Rp500.000 per bulan. Kondisinya sangat memprihatinkan, dinding lembap dan mengelupas, atap bocor, bahkan tidak ada fasilitas air.
“Dia tinggal berlima dengan ibunya. Kontrak Rp500.000 per bulan, kalau hujan tampias. Di sini sudah 20 tahun lebih, (fasilitas) air tidak ada,” ujar Gus Ipul.
Ibunya, Suratna, menjadi tulang punggung keluarga dengan berjualan nasi uduk dan menjadi buruh cuci harian. Penghasilannya hanya sekitar Rp40.000 per hari.
Kakak sulung Galih juga ikut membantu dengan bekerja di sebuah kafe dan mendapat Rp1,3 juta per bulan.
Namun di tengah keterbatasan itu, Galih justru menunjukkan semangat belajar yang luar biasa. Nilai rapornya bahkan mencapai rata-rata 87,4.
“Terima kasih Bapak sudah meluangkan waktu. Saya sudah bertemu Bapak, jadi bersyukur. Anak saya tadinya mau putus sekolah, kadang bingung,” ujar Suratna terharu.
“Galih ini anak pintar, cuma saya kurang mampu mendidik. Ngaji pun sebenarnya dia pintar,” tambahnya.
Galih saat ini menerima bantuan pendidikan dari program YAPI, PBI, dan KJP, dan bersiap masuk Sekolah Rakyat jenjang SMP bersama 74 anak lainnya dari keluarga miskin.
Seskab Teddy menyebut Sekolah Rakyat merupakan program strategis Presiden Prabowo Subianto untuk anak-anak dari keluarga tidak mampu.
“Sekolah Rakyat dirancang oleh Bapak Presiden bertujuan untuk membangun anak-anak agar lebih sehat, lebih mendapatkan pendidikan yang bermutu, lebih aman, lebih terlindung dan lebih sejahtera,” ucap Teddy.