Beathor: Selama 1985-2005 Jokowi Tak Pernah Datang ke UGM Ketemu Kawan-kawannya

01 Jul 2025 | Penulis: pacmannews

Beathor: Selama 1985-2005 Jokowi Tak Pernah Datang ke UGM Ketemu Kawan-kawannya

JAKARTA, TORONEWS.BLOG - Politikus senior PDIP Beathor Suryadi mengungkapkan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) tidak pernah mendatangi Universitas Gadjah Mada (UGM) usai lulus dari Fakultas Kehutanan pada 1985 hingga 2005. Jokowi, kata dia, juga tidak pernah menemui teman-temannya satu kampus.

"Selama 1985 sampai 2005 itu ada sekitar 20 tahun, sebagai alumni UGM, Jokowi gak pernah datang ke kampus, ketemu kawan-kawannya dan sebagainya, gak ada kita dapat informasi dia ke UGM," ujar Beathor dalam program Rakyat Bersuara bertajuk 'Ijazah & Tudingan Mengkriminalkan Jokowi, Ekslusif Kesaksian Eks Tim Jokowi-Solo' di iNews, Selasa (1/7/2025).

Dia menuturkan, Jokowi juga tidak pernah menggelar reuni di Solo selama 10 tahun menjabat wali kota. Padahal, menurut dia, teman-teman Jokowi sesama alumni UGM banyak di Solo.

"Dia (Jokowi) membangga-banggakan di gambarnya, fotonya, bahwa dia adalah mapala (mahasiswa pencinta alam), tapi setelah menjadi wali kota gak ada undangan untuk mapala itu," ujar dia.

Sebelumnya, Beathor mengungkap dugaan mengejutkan soal keaslian ijazah Jokowi. Dia menuding ijazah yang digunakan Jokowi untuk mendaftar Pilgub Jakarta 2012 merupakan hasil cetak ulang di Pasar Pramuka, Salemba, Jakarta Pusat.

Dalam wawancara eksklusif dengan iNews, Beathor mengatakan, dokumen yang dicetak ulang tersebut untuk melengkapi kekurangan berkas pendaftaran Jokowi ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta.

Pembuatan dokumen itu dirancang dalam pertemuan antara tim inti Jokowi dari Solo dan kader PDIP DKI Jakarta di kawasan Cikini. Dari pihak Solo, Beathor menyebut tiga nama, yakni David, Anggit, dan Widodo. Sementara dari kader PDIP DKI Jakarta, yakni Deni Iskandar, Indra, dan Yulianto.

"Yang mencetak ijazah ke Pasar Pramuka cuma Widodo saja. Itu atas penjelasan Deni Iskandar. Bahwa Widodo yang datang ke Pasar Pramuka untuk mencetak ijazah itu tahun 2012," kata Beathor dalam iNews Room, Rabu (18/6/2025).

Setelah selesai, ijazah tersebut kemudian diserahkan kepada Ketua DPRD DKI Jakarta saat itu, Prasetyo Edi Marsudi yang bersama sejumlah pihak termasuk M Syarif dari Partai Gerindra menyerahkannya ke KPU DKI Jakarta. Di sana, mereka bertemu dengan Ketua KPU DKI saat itu, Juri Adrianto.

Namun, menurut Beathor, baik Prasetyo maupun pihak partai tidak mengetahui asal-usul dokumen ijazah yang dibawa itu. Mereka hanya menerimanya.

"Saya sudah komunikasi dengan pak Pras. Saya juga sudah pertanyakan kepada pak Syarif. Mereka melihat gitu semua ijazah, terus diserahkan ke partai, dari partai langsung ke KPUD," kata Beathor.


Komentar