WASHINGTON, TORONEWS.BLOG - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berjanji akan mencabut sanksi terhadap Iran jika negara itu mengubah perilakunya. Trump menerapkan kembali sanksi keras yang memukul perekonomian Iran pada 2018 setelah AS keluar dari perjanjian nuklir Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA).
Menurut Trump, sanksi terhadap Iran akan dicabut jika terbukti bersikap damai dan tidak melakukan perbuatan bahaya.
"Kami telah menerapkan sanksi. Dan jika mereka (Iran) melaksanakan perannya dan jika mereka berlaku damai, dan jika bisa menunjukkan kepada kita bahwa mereka tidak melakukan perbuatan membahayakan, saya akan mencabut sanksi," kata Trump, kepada Fox News, dikutip Senin (30/6/2025).
Trump yakin pencabutan sanksi AS akan mengubah Iran secara drastis. Saat ini Iran tidak bisa leluasa mengekspor minyak, andalan utama perekonomian negara teraebut, karena sanksi dari AS.
"(Pencabutan) Sanksi tersebut akan menjadi pembeda yang besar," kata Trump.
Iran bersama negara-negara anggota Dewan Keamanan PBB plus Jerman dan Uni Eropa meneken JCPOA pada 2015, saat AS dipimpin Presiden Barack Obama. JCPOA merupakan perjanjian untuk mengendalikan program nuklir Iran yakni untuk kepentingan energi saja dengan tingkat pengayaan uranium 3,67 persen. Sebagai imbalannya, sanksi yang diberlakukan oleh banyak negara terhadap Iran dicabut.
Namun Trump, saat menjabat presiden periode pertama, menarik AS keluar dari perjanjian tersebut dan kembali menjatuhkan sanksi. Sebagai respons, Iran meningkatkan pengayaam uranium di atas batas kesepakatan JCPOA. Meski demikian para pejabatnya berulang kali menegaskan Iran tak berniat membuat senjata.
Namun AS dan Israel menuduh Iran sedang mempersiapkan senjata nuklir. Puncaknya, Israel menyerang Iran pada 13 Juni lalu. Kemudian AS ikut serta pada 22 Juni dengan menyerang tiga fasilitas nuklir Iran.
Ironisnya, AS ikutan menyerang di saat sedang melakukan perundingan nuklir dengan Iran. Perundingan sudah berlangsung lima putaran dimediasi Oman.