Tesla (NASDAQ: TSLA ) diperkirakan akan merilis angka pengiriman kuartal kedua pada hari Rabu, karena produsen mobil listrik itu bergulat dengan permintaan yang menurun dan kontroversi seputar sikap politik CEO Elon Musk.
Wall Street memodelkan pengiriman sekitar 390.000, yang menunjukkan penurunan penjualan dua digit dibandingkan periode tahun lalu, ketika Tesla melaporkan telah mengirimkan 443.956 kendaraan.
Awal tahun ini, perusahaan melaporkan pendapatan yang lemah akibat merosotnya penjualan mobil listrik, khususnya di AS dan Eropa. Pengiriman pada kuartal pertama sebanyak 336.691 unit jauh di bawah proyeksi, yang mencerminkan reaksi keras terhadap kedekatan Musk dengan Presiden AS Donald Trump -- hubungan yang tampaknya telah goyah.
Musk sejak itu meninggalkan sebagian besar tanggung jawabnya di Washington dan berjanji untuk mencurahkan lebih banyak waktu untuk menjalankan banyak bisnisnya.
Saham Tesla, yang telah merosot lebih dari 14% sepanjang tahun ini, lebih rendah dalam perdagangan pra-pasar AS pada hari Senin.
Angka tersebut muncul karena Tesla tengah berupaya meningkatkan penjualan dan memerangi persaingan ketat dari Tiongkok dengan menawarkan mobil yang lebih terjangkau kepada pembeli serta merombak kendaraan sport Model Y yang populer.
Tesla juga telah menargetkan kendaraan otonom sebagai lini bisnis baru yang potensial, dengan Musk mengatakan bahwa ia mengharapkan jutaan Tesla beroperasi sepenuhnya secara otonom pada paruh kedua tahun 2025.
Dalam unggahan terbaru di platform media sosialnya X, Musk mengatakan bahwa pengiriman pertama mobil Tesla tanpa pengemudi dilakukan kepada pelanggan di dekat pabrik raksasa milik perusahaan di Austin, Texas. Sebuah video yang menyertainya memperlihatkan sebuah mobil Tesla melaju di jalan umum di area tersebut tanpa ada manusia di kursi pengemudi atau kursi penumpang.