Surplus perdagangan Indonesia pada bulan Mei diperkirakan melebar menjadi $2,53 miliar karena pertumbuhan impor diperkirakan turun dari kenaikan dua digit pada bulan sebelumnya, sementara ekspor terus meningkat, jajak pendapat Reuters menunjukkan pada hari Senin.
Analis dalam jajak pendapat memperkirakan kenaikan impor pada bulan Mei sebesar 0,9%, yang merupakan pertumbuhan terlemah dalam empat bulan sejak Februari. Impor naik 21,84% pada bulan April.
Pertumbuhan ekspor diperkirakan sebesar 0,4%, lebih rendah dari 5,76% yang tercatat pada bulan April.
Ekonomi terbesar di Asia Tenggara ini telah menikmati surplus perdagangan bulanan sejak pertengahan 2020, yang sebagian besar didukung oleh lonjakan komoditas, tetapi telah menyusut secara bertahap di tengah melemahnya permintaan global.
Surplus jajak pendapat untuk bulan Mei tersebut lebih rendah dari perkiraan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebesar surplus perdagangan sebesar $4,9 miliar, yang akan menjadi surplus bulanan terbesar negara ini dalam lebih dari dua tahun.
Pada hari Selasa, badan statistik juga akan mengumumkan data indeks harga konsumen Indonesia untuk periode Juni serta data kedatangan luar negeri pada bulan Mei.
(Polling oleh Devayani Sathyan di Bengaluru; Laporan oleh Stefanno Sulaiman di Jakarta; Editing oleh Vijay Kishore)