Rano Karno Sindiri Ridwan Kamil-Suswono Tak Nyoblos di Jakarta

30 Jun 2025 | Penulis: onenews

Rano Karno Sindiri Ridwan Kamil-Suswono Tak Nyoblos di Jakarta

Toronews.blog

Calon Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 3, Rano Karno, tidak menyembunyikan rasa sinisnya terhadap pasangan Ridwan Kamil dan Suswono yang tidak memberikan suara di Jakarta.

Dalam pernyataannya, Rano menyoroti bahwa Ridwan dan Suswono masih terdaftar sebagai warga dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) Jawa Barat.

Rano Karno juga mengekspresikan keprihatinan atas hilangnya dua suara yang seharusnya dapat mendukung Ridwan Kamil dan Suswono dalam kontestasi politik ini.

Ia menilai, mencoblos di tempat lain seperti Bandung dan Bogor berarti pasangan ini tidak bisa meraih dukungan maksimal dari pemilih di Jakarta. "Kasihan juga Bang Kamil nyoblosnya di Bandung, Suswono nyoblos di Bogor. Hilang dua suara itu. Sayang juga," ujarnya pada awak media usai mencoblos di TPS 065 Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu (27/11).

Pendapat ini menunjukkan bahwa Rano memandang keikutsertaan dalam pencoblosan di daerah asal menjadi penting dalam membangun legitimasi di hadapan pemilih.

Rano Karno, meski kini berada dalam posisi mengkritik juga merasa tidak asing dengan situasi yang dialami RK-Suswono. Ia mengingat pengalamannya saat mengikuti Pilgub Banten, ketika ia tidak dapat mencoblos karena terdaftar sebagai warga Jakarta.

Rano mengungkapkan bahwa pengalaman tersebut memberi pelajaran tentang realitas politik yang sering kali tidak dapat diprediksi.

"Tapi itu lah realita. Sama kaya waktu itu aku di Banten, aku KTP Jakarta, enggak bisa nyoblos di Banten. Itu biasa lah," tuturnya.

Rano menilai bahwa setiap calon seringkali harus menghadapi batasan administratif yang dapat memengaruhi kampanye mereka.

Alasan Ridwan Kamil Nyoblos di Bandung

Ridwan Kamil, sebagai calon Gubernur Jakarta, menjadi sorotan ketika mengumumkan bahwa ia akan mencoblos di Bandung, Jawa Barat. Hal ini disebabkan karena ia masih belum memiliki KTP Jakarta pada saat pemilihan.

 

Ridwan mengklaim bahwa situasinya mirip dengan yang dialami oleh mantan Gubernur Jakarta, Joko Widodo, yang juga tidak mencoblos di Jakarta pada Pilkada 2012 karena masalah teknis.

Ridwan menjelaskan bahwa waktu yang terbatas untuk menyelesaikan administrasi kependudukan menghalanginya untuk pindah domisili saat menjadi calon.

"Saya juga sama karena teknis waktunya terlalu pendek ya, dan belum punya domisili juga. Tapi tidak jadi masalah saya kira," tambahnya.

Bandingannya dengan Jokowi menunjukkan bahwa meskipun sudah memiliki pengalaman dalam pemerintahan, proses administrasi tetap menjadi tantangan.

Ridwan menekankan bahwa proses administrasi yang rumit dan penuntutan waktu yang mendesak telah membuatnya sulit untuk memperoleh KTP Jakarta sebelum pemilihan.

Akibatnya, ia harus mencoblos di Bandung, tempat di mana ia memiliki domisili tercatat. Meskipun demikian, Ridwan Kamil tetap optimis tentang peluangnya dalam pemilihan ini dan bertekad untuk memberikan yang terbaik bagi Jakarta.

Suswono Gunakan Hak Suaranya di Bogor

Sementra itu Calon Wakil Gubernur Suswono tidak berbeda jauh dengan Ridwan Kamil. Ia juga memilih untuk mencoblos di tempat asalnya di Bogor, Jawa Barat, berbeda dengan banyak calon lain yang melaksanakan hak suaranya di Jakarta.

Suswono terdaftar di tempat pemungutan suara (TPS) 07 yang terletak di Aula Tirta Mas Residence di Bogor. Ia mengungkapkan bahwa keputusannya untuk menggunakan hak suaranya di sana berdasarkan pada domisili yang terdaftar pada KTP-nya.

Setelah mencoblos di Bogor, Suswono berencana untuk kembali ke Jakarta untuk memantau situasi pemilihan. Ia telah menjadwalkan kunjungan ke beberapa TPS di Jakarta untuk memastikan bahwa proses pemungutan suara berjalan lancar.

Sebagai politisi senior, Suswono memahami pentingnya keterlibatan dan pengawasan langsung saat pemilihan berlangsung. Ia menjadi bagian dari tim pemenangan yang akan menyaksikan hasil suara dan melakukan analisis awal.

Ketika Suswono kembali ke Jakarta setelah memberikan suaranya, fokus utamanya adalah untuk berpartisipasi dalam proses pemantauan hasil pemilihan. T

erlibat dalam kegiatan pemantauan hasil akan memberikan kesempatan pada Suswono untuk mengevaluasi kekuatan dukungan bagi pasangannya di Jakarta serta untuk membangun strategi ke depan. Ia juga berharap untuk mendapatkan hasil yang optimal demi mewujudkan visi mereka bagi ibu kota.


Komentar