.webp)
Penjualan ritel Swedia mengalami penurunan paling parah dalam lebih dari tiga dekade bulan lalu, melanjutkan serangkaian data yang mengecewakan dan meningkatkan tekanan pada bank sentral negara itu untuk menurunkan suku bunga lagi.
Data dari Statistik Swedia menunjukkan penjualan eceran turun 4,8% bulan ke bulan dibandingkan dengan April, yang merupakan penurunan terbesar sejak April 1994.
Pembeli Swedia Mulai Berhenti Belanja
Kemerosotan ini memperburuk pembacaan data terbaru yang di bawah perkiraan untuk Swedia, termasuk kontraksi mengejutkan dalam output ekonomi kuartal pertama dan kenaikan tingkat pengangguran menjadi 9% pada bulan Mei. Ukuran sentimen ekonomi Swedia yang diawasi ketat juga mencapai titik terendah dalam 15 bulan pada bulan Juni, sebuah survei menunjukkan minggu lalu.
Penjualan barang tahan lama turun 6% sementara barang habis pakai, tidak termasuk penjualan di toko minuman keras, turun 2,8%, kata badan statistik.
Krona, mata uang yang berkinerja terbaik di antara pemegang mata uang utama G-10 tahun ini, melemah menyusul berita tersebut, diperdagangkan turun 0,2% pada 11,1351 terhadap euro pada pukul 11:26 pagi di Stockholm.
Riksbank memangkas suku bunga awal bulan ini dan mengisyaratkan akan melonggarkan kebijakan lagi akhir tahun ini untuk mendukung pemulihan ekonomi. Pertemuan penetapan suku bunga berikutnya dijadwalkan pada 19 Agustus.
"Hasil hari ini memberikan dukungan bagi kebijakan moneter yang lebih ekspansif ke depannya," kata analis Svenska Handelsbanken AB, Anders Bergvall, dalam sebuah catatan kepada klien. Prospek penjualan ritel selama beberapa bulan ke depan tampak suram dengan sentimen di sektor tersebut menurun dan rumah tangga tetap pesimis, tambahnya.