Lina Mukherjee, seorang selebgram, divonis dua tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Palembang akibat kasus penistaan agama. Kasus ini bermula dari konten video yang diunggahnya di media sosial, dimana ia tampak sedang makan kulit babi sambil mengucapkan kalimat "Bismillah". Konten tersebut menjadi viral dan menimbulkan protes dari berbagai pihak, yang kemudian dilaporkan ke Polda Sumatera Selatan.
Tindakan Lina ini berdampak serius, menyebabkan dia dijatuhi hukuman sesuai dengan Pasal 45A ayat (2) Jo Pasal 28 ayat (2) UU ITE No. 19 Tahun 2016 yang menyangkut penyebaran konten yang dapat menimbulkan kebencian terhadap kelompok tertentu berdasarkan agama. Setelah menjalani hukuman, Lina telah berada dalam tahanan selama 16 bulan.
Momen kebebasan Lina Mukherjee
Pada 20 November 2024, Lina Mukherjee akhirnya dibebaskan dari Lapas Perempuan Kelas IIA Palembang. Saat keluar, ia memperlihatkan senyum bahagia dan melambaikan tangan kepada publik. "Sekarang aku bebas. Ini surat bebasnya," tuturnya sembari menunjukkan dokumen pembebasan kepada wartawan.
Dalam momen tersebut, Lina mengungkapkan rasa rindunya kepada keluarga dan penggemarnya. Ia menyatakan, "Senang banget rasanya (bebas). Aku kangen keluarga, asisten, dan semuanya.” Rencananya, ia akan segera bertemu dengan orang-orang terdekatnya setelah meninggalkan penjara.
Selama menjalani masa tahanan, Lina Mukherjee mengaku mengalami stres, terutama pada awal-awal penahanannya. Namun, ia berhasil mengatasinya dengan cara terlibat dalam berbagai kegiatan kreatif seperti merajut dan menjahit. Kegiatan ini tidak hanya membantunya mengurangi stres tetapi juga memberinya keterampilan baru.
Kepala Lapas Perempuan, Desi Andriyani, mengungkapkan bahwa Lina menunjukkan perilaku yang baik selama di penjara. Ia aktif terlibat dalam pembinaan dan kegiatan positif. Perilakunya yang baik selama menjalani hukuman ini berkontribusi pada keputusan untuk memberikan kebebasan bersyarat setelah menjalani 2/3 dari masa hukuman yang dijatuhkan.
Dampak sosial pasca pembebasan
Setelah bebas, Lina mengungkapkan harapan untuk bisa menjadi pribadi yang lebih baik. Ia bertekad untuk memanfaatkan pengalaman ini sebagai titik balik dalam hidupnya. Reaksi publik terhadap kebebasannya bervariasi; banyak penggemar yang menyatakan kebahagiaan, sementara beberapa diantaranya skeptis terhadap perubahan yang mungkin terjadi.
Di media sosial, tanggapan warganet bervariasi. Sebagian besar memberikan dukungan, sementara yang lain mengekspresikan keraguan. Beberapa komentar menunjukkan harapan agar Lina dapat belajar dari pengalaman ini dan berkontribusi positif ke masyarakat.
Meskipun masa hukumnya telah berakhir dan ia bebas, tantangan baru menanti Lina Mukherjee dalam mengembalikan citra publiknya serta meneruskan hidup setelah pengalaman pahit yang didapatnya.