Toronews.blog
Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemenhan) menyatakan keyakinan yang tinggi bahwa kemitraan antara Indonesia dan Jepang di bidang pertahanan akan terus menguat.
Direktur Jenderal Strategi Pertahanan, Mayor Jenderal TNI Ujang Darwis, menekankan pentingnya hubungan ini saat memberikan sambutan pada acara Resepsi Hari Pasukan Bela Diri Jepang di Jakarta. Ia menyatakan bahwa kerja sama ini diperkuat oleh fondasi saling menghormati dan nilai-nilai bersama. Menurutnya, kedua negara memiliki tujuan yang sejalan dalam menjaga stabilitas kawasan yang menjadi tanggung jawab bersama.
Ujang menjelaskan bahwa dalam beberapa tahun mendatang, ikatan antara Indonesia dan Jepang dalam bidang pertahanan dan keamanan akan terus tumbuh kuat. Hal ini sejalan dengan upaya untuk menghadapi berbagai tantangan yang muncul, baik dari dalam maupun luar negeri. Kemitraan yang kuat ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kerjasama pertahanan, tetapi juga untuk membangun kepercayaan dan pengertian di antara kedua negara demi menciptakan kawasan yang damai dan sejahtera.
“Dalam beberapa tahun mendatang, saya yakin bahwa ikatan antara kedua negara kita, terutama dalam bidang pertahanan dan keamanan, akan terus tumbuh semakin kuat saat kita bekerja sama untuk mengatasi tantangan yang muncul dan menjaga stabilitas kawasan,” terang Ujang Darwis, dikutip dari Antaranews.
Peran Penting JSDF dalam Kerja Sama
Dalam konteks kemitraan ini, peran Jepang melalui Pasukan Bela Diri Jepang (JSDF) diakui sebagai faktor kunci untuk mempromosikan keamanan global. Ujang menyatakan bahwa partisipasi aktif JSDF dalam berbagai misi internasional, termasuk bantuan kemanusiaan dan respons terhadap bencana, menjadi contoh yang inspiratif. JSDF tidak hanya berperan dalam upaya menjaga perdamaian tetapi juga bersinergi dengan negara-negara lain untuk menangani tantangan keamanan global.
"Dedikasi JSDF terhadap perdamaian dan partisipasi aktifnya dalam kerja sama internasional menjadi contoh inspiratif bagi kita semua,” ujar Ujang Darwis.
Ujang menegaskan bahwa dedikasi JSDF dalam kerja sama internasional sangat penting dalam mengatasi berbagai permasalahan keamanan yang ada saat ini. Hal ini menjadi pertimbangan bagi Indonesia untuk terus meningkatkan kolaborasi dengan Jepang di berbagai bidang, termasuk pertahanan, yang akan memberikan manfaat jangka panjang bagi kawasan.
Sebagai kedua negara maritim, Indonesia dan Jepang menghadapi sejumlah tantangan yang serupa dalam konteks pertahanan dan keamanan. Masaki Yasushi, Duta Besar Jepang untuk Indonesia, menuturkan bahwa situasi keamanan di Asia masih menghadapi banyak ketidakpastian. Ini mendorong kedua negara untuk memperkuat kapasitas pertahanan, khususnya di wilayah maritim.
Yasushi menekankan pentingnya kolaborasi dalam menghadapi tantangan ini. Melalui kerja sama yang lebih erat, kedua negara dapat saling mendukung dalam pengembangan strategi keamanan yang komprehensif dan efektif. Fokus pada penguatan kemampuan maritim menjadi elemen penting dalam menjaga stabilitas regional.
Harapan untuk Masa Depan Kemitraan
Di bawah kepemimpinan baru, terdapat optimisme yang besar terhadap masa depan kemitraan Indonesia-Jepang. Ujang menekankan bahwa peran aktif dari Presiden Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan memberikan peluang yang lebih besar untuk menjalin kerja sama yang lebih erat. Hal ini meliputi kemungkinan transfer peralatan militer dan teknologi, yang sebelumnya dibatasi oleh konstitusi Jepang.
“Sekarang Jepang dapat melakukan transfer peralatan militer tertentu di bawah batasan konstitusi. Dan saya pikir, ini sangat menarik bagi Indonesia untuk mengembangkan kerja sama,” terang Masaki Yasushi, dikutip dari Republika.co.id.
Eksplorasi dalam mengembangkan kerjasama pertahanan dinyatakan sangat menarik bagi Indonesia. Upaya bersama dalam meningkatkan keamanan regional diharapkan dapat terwujud melalui saling pengertian dan dukungan dalam berbagai aspek, baik militer maupun non-militer. Dengan semangat ini, kemitraan RI-Jepang berharap dapat berkontribusi positif dalam menjaga perdamaian dan keamanan di kawasan Asia Tenggara.