Indonesia akan melonggarkan pembatasan impor menjelang batas waktu tarif AS

30 Jun 2025 | Penulis: toronews

Indonesia akan melonggarkan pembatasan impor menjelang batas waktu tarif AS

Indonesia akan melonggarkan pembatasan dan aturan impor pada banyak barang dan bahan mentah dalam upaya mempermudah berbisnis di negara ini, kata sejumlah pejabat pada Senin, menjelang batas waktu negosiasi tarif yang ditetapkan oleh Amerika Serikat pada 9 Juli.

Meskipun Indonesia merupakan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, para pedagang secara historis mengeluhkan tentang birokrasi yang berlebihan. Masalah ini juga disorot dalam laporan terbaru oleh Perwakilan Dagang AS tentang hambatan perdagangan luar negeri.

Pelonggaran tersebut mencakup penghapusan persyaratan perizinan impor untuk barang-barang tertentu dan pengecualian beberapa bahan baku industri - termasuk plastik dan produk kimia - dari daftar pembatasan impor, sebagaimana ditunjukkan dalam presentasi oleh pejabat Indonesia pada konferensi pers.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat memberikan sambutan pada acara tersebut mengatakan, aksi kebijakan tersebut akan berdampak pada 10 kelompok komoditas dan akan berlaku dalam dua bulan.

Para pejabat tidak secara khusus mengatakan tindakan itu terkait dengan negosiasi tarif dengan Washington.

"Presiden (Prabowo Subianto) menginstruksikan semua lembaga kementerian untuk memastikan proses perizinan usaha tidak terhambat oleh proses birokrasi yang panjang," kata Satya Bhakti Parikesit, seorang pejabat di Kementerian Sekretariat Negara Indonesia. 

Menteri Perdagangan Budi Santoso mengatakan pembatasan akan dilonggarkan pada produk-produk termasuk yang termasuk dalam kategori pupuk, kehutanan, dan plastik. Ia mengatakan kebijakan baru tersebut akan menciptakan kepastian yang lebih besar bagi para pelaku usaha dengan menghilangkan aturan-aturan yang tumpang tindih.  

Pelonggaran persyaratan dan pembatasan impor juga akan membantu pelaku industri yang meminta kemudahan dalam mengimpor bahan baku, kata Wakil Menteri Perindustrian Faisol Reza.

Defisit perdagangan barang AS dengan Indonesia adalah $17,9 miliar pada tahun 2024, menurut Perwakilan Dagang AS.

Berbicara terpisah kepada wartawan, Airlangga mengatakan Indonesia telah menawarkan Amerika Serikat kesempatan untuk berinvestasi bersama dalam proyek mineral penting sebagai bagian dari negosiasi tarif dengan Washington.

Dana negara Danantara Indonesia akan terlibat dalam proyek tersebut, tambahnya.

"Yang kami tawarkan adalah investasi di ekosistem EV (kendaraan listrik), terkait nikel dan (material) lainnya," kata Airlangga, menolak menyebutkan secara spesifik karena ada perjanjian kerahasiaan.


Komentar