.webp)
Perusahaan Denmark akan mendapatkan akses lebih mudah ke tenaga kerja asing berdasarkan rencana yang diajukan pemerintah yang berupaya menyeimbangkan sikap anti-imigrasi yang keras dengan tuntutan ekonomi negara Nordik tersebut.
Setelah bertahun-tahun berdebat di parlemen, pemerintah koalisi setuju untuk menurunkan ambang batas pendapatan bagi pekerja non-Uni Eropa dan memangkas birokrasi. Persyaratan gaji minimum yang harus dibayarkan kepada warga negara non-Uni Eropa untuk masuk ke Denmark telah diturunkan menjadi 300.000 kroner ($47.000) setahun dari sebelumnya 514.000 kroner, kata Kementerian Ketenagakerjaan dalam sebuah pernyataan pada hari Senin.
Denmark selama bertahun-tahun dikenal karena peraturannya yang ketat tentang imigrasi dan pekerja asing, dan beberapa negara Uni Eropa lainnya telah menyoroti kebijakan negara tersebut. Kanselir Jerman Friedrich Merz baru-baru ini mengatakan bahwa ia ingin memperketat peraturan imigrasi dan menggunakan Denmark sebagai contoh setelah pertemuan dengan Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen .
Namun, dengan pengangguran yang mendekati titik terendah pascapandemi — sebagian karena permintaan terhadap raksasa farmasi Novo Nordisk A/S telah memperburuk kekurangan tenaga kerja — bisnis Denmark telah menyerukan cara yang lebih mudah untuk menarik pekerja asing.
"Ini adalah hari yang baik bagi Denmark dan bisnis Denmark," kata Jacob Holbraad , CEO Konfederasi Pengusaha Denmark, dalam komentar melalui email. "Dengan kekurangan tenaga kerja di Denmark, karyawan internasional telah menjadi sangat penting bagi perusahaan Denmark dan ekonomi Denmark dalam beberapa tahun terakhir."
Perjanjian baru ini mencakup pekerja dari 16 negara yang tidak termasuk negara-negara Afrika atau Timur Tengah.
"Untuk pertama kalinya, kami sampaikan bahwa ada perbedaan dari mana Anda berasal," kata penyiar publik DR mengutip pernyataan Menteri Imigrasi dan Integrasi Kaare Dybvad dalam sebuah konferensi pers. "Seharusnya lebih mudah untuk pergi ke Denmark dari Inggris daripada dari Somalia."