JAKARTA, TORONEWS.BLOG - Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi membeberkan fenomena politikus yang berusaha memalsukan citra mereka di media sosial. Bahkan, para politikus banyak yang mengutamakan pencitraan digital instan dibanding membangun komunikasi autentik dengan masyarakat.
“Orang politik kalau bikin akun media sosial itu nggak mungkin mau dari nol, dia sudah mau followersnya langsung banyak, subscribers-nya langsung banyak, beli. Dia mau komennya banyak yang positif, beli komen,” kata Hasan dalam dialog di Universitas Al Azhar, Jakarta, Senin (30/6/2025).
Hasan bahkan menyoroti adanya industri jasa yang secara terang-terangan menyediakan layanan pembelian like dan komentar palsu untuk media sosial. Tujuannya untuk membangun citra seolah-olah populer, padahal semua hanya ilusi digital.
“Sekarang ada industri namanya industri like dan comment. Ada usaha perusahaan jasanya adalah like dan comment,” ujarnya.
“Padahal kan yang like dan comment bukan orang. Like dan comment itu mesin, keyboard. Kita menipu diri kita sendiri tapi kita senang,” tambahnya.
Menurut Hasan, fenomena ini juga memperlihatkan rendahnya kesadaran publik terhadap perbedaan antara kenyataan dan dunia digital yang bersifat tontonan.
“Nah jadi kita dengan dunia tontonan ini seringkali sudah kehilangan makna, kita sudah kehilangan fungsi,” kata dia.