Lembaga pemeringkat global Fitch pada hari Senin merevisi prospeknya terhadap pembuat pesawat AS Boeing (NYSE: BA ) menjadi 'stabil' dari 'negatif' dan menegaskan peringkat 'BBB-', dengan mengutip peningkatan fleksibilitas keuangan dan produksi.
Revisi prospek tersebut merupakan hal melegakan bagi Boeing, yang telah menyelesaikan perselisihan perburuhannya dan sedang menjalani transformasi yang lebih luas di bawah CEO saat ini, Kelly Ortberg.
Badan pemeringkat utama tahun lalu memperingatkan kemungkinan penurunan peringkat setelah pemogokan sekitar 33.000 pekerja menghentikan produksi jet terlaris Boeing.
Fitch kini memperkirakan Boeing akan mengurangi utang kotornya di bawah $50 miliar pada tahun 2026 dengan membayar kembali surat utang senilai $7,95 miliar yang jatuh tempo pada tahun itu, menyusul peningkatan produksi pasca pemogokan dan penjualan unit Jeppesen-nya.
"Peningkatan operasional berkelanjutan, khususnya kemajuan produksi 737 MAX yang berkelanjutan, akan memacu metrik perolehan FCF (arus kas bebas) dan leverage EBITDA yang konsisten dengan ambang batas 'BBB-'," kata Fitch dalam laporannya.
Lembaga pemeringkat tersebut mengatakan akan memantau kemampuan Boeing untuk mempertahankan momentum operasional dan menawarkan panduan yang lebih jelas tentang alokasi modal jangka panjang, yang dapat mendukung peningkatan peringkat dalam enam hingga 12 bulan.
Ia juga mengharapkan manajemen Boeing untuk terus meninjau portofolio pertahanannya dan menjual aset-aset non-inti.
Pada bulan April, S&P telah menghapus peringkat Boeing dari CreditWatch negatif karena peningkatan produksi pesawat dan penurunan pembakaran uang tunai. Pencatatan CreditWatch mencerminkan peningkatan kemungkinan penurunan peringkat.