WASHINGTON, TORONEWS.BLOG - Bos Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi menyebut serangan Amerika Serikat (AS) gagal menghancurkan fasilitas nuklir Iran sepenuhnya. Iran masih bisa melanjutkan program nuklir yakni pengayaan uranium dalam beberapa bulan.
Pernyataan Grossi ini bertentangan dengan klaim Presiden AS Donald Trump bahwa serangan AS pada 22 Juni telah menunda ambisi Iran untuk membuat senjata nuklir selama puluhan tahun. Sebaliknya, pernyataan itu sejalan dengan laporan awal komunitas intelijen AS yang menyebutkan fasililtas nuklir Iran tidak benar-benar hancur.
Dalam program "Face the Nation with Margaret Brennan" di CBS News, Grossi mengatakan Iran masih memiliki kemampuan melakukan pengayaan uranium dalam waktu segera pasca-serangan AS pada 22 Juni lalu.
"Mereka bisa memiliki, Anda tahu, dalam hitungan bulan, saya bisa sampaikan, beberapa kaskade sentrifus berputar dan memproduksi uranium yang diperkaya, atau kurang dari itu," katanya.
Dia menambahkan, tidak seorang pun yang bisa memastikan bagaimana kondisi fasilitas nuklir Iran saat ini, apakah telah hancur akibat serangan tersebut atau belum.
“Memang terjadi kerusakan parah, tapi bukan kerusakan total. Iran memiliki kapasitas di sana, kapasitas industri dan teknologi. Jadi jika menginginkan, mereka akan bisa mulai melakukannya lagi," ujar Grossi.