Irlandia harus memperluas basis pajaknya untuk memastikan anggarannya melindungi stabilitas fiskal jangka panjang, Bank Sentral Irlandia memperingatkan.
"Kebutuhan untuk mengurangi risiko terhadap keuangan publik dari basis pajak yang terlalu sempit menjadi lebih mendesak, mengingat ketergantungan pada penerimaan pajak perusahaan dari basis pajak yang terlalu sempit dari sejumlah kecil perusahaan multinasional, yang mungkin lebih rentan mengingat fragmentasi geoekonomi," tulis Gubernur Gabriel Makhlouf dalam surat pra-anggaran kepada pemerintah Irlandia.
Ekonomi Irlandia yang kecil dan terbuka memiliki posisi fiskal yang kuat saat ini, dengan salah satu dari sedikit surplus anggaran di Eropa berkat penerimaan pajak perusahaan dari perusahaan-perusahaan AS seperti Apple Inc. dan Pfizer Inc. Namun, perang tarif Presiden AS Donald Trump mengancam model ekonomi Irlandia yang berbasis pada investasi asing langsung, yang diakui pemerintah kemungkinan akan memperlambat pertumbuhan.
Kekhawatiran yang lebih besar, yang telah disoroti oleh bank sentral, adalah seputar cara melindungi kas negara jika penerimaan pajak perusahaan di masa mendatang menyusut.
“Mengambil tindakan cepat dan konkret untuk memperluas basis pajak akan membantu memastikan bahwa kebutuhan pengeluaran tambahan yang diketahui dapat dipenuhi secara berkelanjutan bahkan jika pajak perusahaan menurun secara signifikan,” tambah Makhlouf.
Tahun lalu pemerintah Irlandia memberikan anggaran cuma-cuma kepada para pemilih menjelang pemilihan umum, memanfaatkan rekor penerimaan pajak perusahaan. Namun, Menteri Keuangan, Paschal Donohoe , bulan lalu mengisyaratkan anggaran mendatang, yang biasanya ditetapkan pada bulan Oktober, akan lebih berhati-hati.
Makhlouf mencatat terbatasnya keberhasilan reformasi di tingkat Uni Eropa dan domestik untuk mengatasi risiko dari fokus kebijakan anggaran jangka pendek.
“Pemerintah harus berkomitmen pada jangkar fiskal yang kredibel untuk kebijakan anggaran guna memastikan posisi fiskal secara keseluruhan sesuai.”