Saham Microsoft (NASDAQ: MSFT ) turun 0,5% dalam perdagangan pra-pasar pada hari Jumat menyusul laporan dari The Information bahwa chip AI generasi berikutnya milik perusahaan tersebut menghadapi penundaan setidaknya enam bulan.
Menurut laporan tersebut, chip AI mendatang Microsoft, dengan nama kode Braga, telah mengalami masalah pengembangan yang akan mendorong jadwal produksi massalnya dari tahun 2025 ke tahun 2026. Penundaan tersebut menimbulkan kekhawatiran bahwa chip tersebut mungkin kurang kompetitif dibandingkan dengan produk Nvidia (NASDAQ: NVDA ) pada saat mencapai pasar.
Laporan tersebut mengutip tiga orang yang terlibat dalam proyek tersebut yang mengindikasikan bahwa ketika Braga akhirnya memasuki produksi massal tahun depan, kinerjanya diperkirakan akan lebih buruk daripada chip Blackwell andalan Nvidia. Microsoft awalnya berencana untuk menggunakan chip Braga di pusat datanya tahun ini, menurut seorang eksekutif senior Microsoft yang bekerja di tim chip tersebut.
Kendala pengembangan dilaporkan berasal dari perubahan desain yang tidak terduga, keterbatasan staf, dan pergantian karyawan yang tinggi. Keterlambatan ini khususnya signifikan di pasar chip AI yang bergerak cepat, di mana siklus pengembangan biasanya memakan waktu setidaknya dua tahun dari konsepsi hingga produksi, di mana selama waktu tersebut lanskap teknologi dapat berubah secara dramatis.