Puluhan Pengusaha Katering di Kediri Menghadapi Penipuan Dalam Program Makan Bergizi Gratis

29 Jun 2025 | Penulis: onenews

Puluhan Pengusaha Katering di Kediri Menghadapi Penipuan Dalam Program Makan Bergizi Gratis

Toronews.blog

Puluhan pengusaha katering di Kediri, Jawa Timur, mengalami penipuan yang melibatkan program makan bergizi gratis. Program ini diusung oleh pemerintah dalam upaya meningkatkan gizi masyarakat, tetapi ternyata menjadi ladang penipuan bagi sejumlah pengusaha. 

Para pengusaha ini mengaku ditawari untuk berpartisipasi dalam penyediaan makanan bergizi, namun setelah menyerahkan uang, mereka tidak mendapatkan apa yang dijanjikan.

Seorang pengusaha katering bernama Diah menjelaskan bahwa ia awalnya tertarik dengan penawaran untuk menyuplai 1.000 kotak makanan. Penawaran tersebut awalnya tidak melibatkan biaya apapun. Namun, beberapa minggu setelahnya, Diah diminta untuk membayar uang jaminan sebesar Rp1 juta untuk melanjutkan proses kerjasama. Ia melakukan pembayaran sebesar Rp2 juta untuk dua ribu kotak makanan, yang diterima oleh seorang oknum berinisial M.

Modus operandi oknum penipu

Dari penjelasan para pengusaha, modus penipuan yang dilakukan oleh oknum ini melibatkan penawaran yang tampak meyakinkan pada awalnya. Oknum berinisial M menghubungi para pengusaha dan menjanjikan kesempatan besar dalam penyediaan makanan bergizi untuk masyarakat. Namun, setelah para pengusaha menunjukkan minat, mereka diminta untuk membayar uang jaminan tanpa adanya kejelasan tentang detail penggunaan dana tersebut.

Diah dan para korban lainnya mengungkapkan bahwa M tidak pernah memberikan penjelasan rinci mengenai alokasi uang jaminan yang mereka bayarkan. Banyak dari mereka yang berharap akan ada pengembalian uang setelah M menjanjikan akan mengembalikannya pada akhir bulan Desember 2024. Sayangnya, M diduga telah mengumpulkan lebih dari Rp70 juta dari para korban.

Tanggapan dari pihak terkait

Penasihat kelompok masyarakat yang terlibat, Nuriko Pramega, menyatakan bahwa M sebenarnya bukan lagi anggota dari komunitas tersebut dan telah dikeluarkan karena perilaku yang merugikan anggota lainnya. Nuriko menegaskan bahwa kelompok tersebut tidak pernah memungut biaya dari para pengusaha yang ingin bergabung dalam program makan bergizi gratis.

 

“Pokmas kami tidak pernah memungut biaya apapun dari mitra. Adanya pungutan yang dilakukan oleh oknum tersebut merupakan tindakan pribadi untuk mencari keuntungan sendiri,” ujar Nuriko. Hal ini menjadi penting untuk menunjukkan bahwa oknum yang terlibat bertindak sepenuhnya di luar kebijakan kelompok masyarakat yang sah.

Rencana korban dan tindakan selanjutnya

Para korban, termasuk Diah, memiliki harapan untuk mendapatkan kembali uang mereka, meskipun mereka masih ragu untuk melapor ke pihak berwajib. Uang sebesar Rp2 juta untuk masing-masing pengusaha cukup berarti sebagai modal usaha katering. Mereka sepakat untuk menunggu beberapa waktu lagi untuk melihat apakah M akan memenuhi janjinya.

Namun, dengan terbongkarnya skema ini, penting bagi pihak berwenang untuk meningkatkan pengawasan terhadap program-program serupa di masa mendatang, agar kejadian seperti ini tidak terulang. Penipuan semacam ini menunjukkan perlunya transparansi dan kejelasan dalam setiap program bantuan pemerintah untuk menghindari kerugian bagi masyarakat. Para pengusaha berharap agar kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua pihak agar lebih berhati-hati dalam berbisnis.

 


Komentar