Toronews.blog
Pasukan keamanan Otoritas Palestina (PA) dituduh menembak mati Shatha al-Sabbagh (21 tahun), jurnalis perempuan muda di Kota Jenin, Tepi Barat yang diduduki Israel, Sabtu (28/12/2024) malam. Tuduhan ini disampaikan keluarga Sabbagh pada Minggu (29/12/2024).
Menurut laporan Rumah Sakit Pemerintah Jenin, Sabbagh meninggal akibat luka tembak di kepala. Keluarga Sabbagh menuduh penembak jitu dari dinas keamanan PA sebagai pelaku penembakan di dekat rumahnya di Jenin.
Wilayah tersebut sedang mengalami operasi besar-besaran sejak awal Desember, yang dilakukan PA untuk menindak kelompok bersenjata anti-Israel. Sabbagh menjadi warga Jenin keenam yang tewas selama operasi tersebut, termasuk seorang warga sipil berusia 19 tahun yang tidak bersenjata.
Sebanyak lima anggota pasukan keamanan Palestina juga dilaporkan tewas dalam baku tembak selama operasi ini.
“Kami menuntut pertanggungjawaban Otoritas Palestina dan dinas keamanannya atas kejahatan ini,” ujar keluarga Sabbagh dalam pernyataannya dikutip Middle East Eye.
“Meningkatnya kekerasan ini menunjukkan bahwa lembaga-lembaga ini telah menjadi alat represif yang meneror rakyatnya sendiri, alih-alih melindungi martabat mereka dan melawan pendudukan Israel,” tambah mereka.
Bantahan dari Otoritas Palestina
Juru bicara dinas keamanan Palestina, Anwar Rajab, membantah tuduhan tersebut, dengan mengatakan bahwa Sabbagh dibunuh oleh “kelompok bersenjata ilegal” di kamp pengungsi Jenin. Ia menjelaskan bahwa penyelidikan awal dan kesaksian saksi mata menunjukkan tidak ada pasukan keamanan PA yang hadir di lokasi kejadian.
Penembak Jitu di Atap
Namun, warga di lingkungan Mahyoub di kamp pengungsi Jenin, tempat tinggal Sabbagh, melaporkan bahwa pasukan keamanan PA telah dikerahkan sejak 14 Desember, dengan penembak jitu ditempatkan di atap sejumlah rumah.
Keluarga Sabbagh mengungkapkan bahwa korban ditembak saat sedang bersama ibunya dan membawa anak-anak kecil.
“Jelas terlihat dia adalah seorang perempuan bersama anak-anak. Namun, penembak jitu tetap menargetkan kepalanya begitu dia keluar dari pintu rumah,” ujar Musab al-Sabbagh, saudara korban.
Musab menjelaskan bahwa Shatha sedang menggendong dua keponakannya yang berusia tiga tahun dan 15 bulan saat pergi ke toko untuk membeli permen. Ia mendengar teriakan disusul tembakan gencar saat saudara perempuannya terjatuh. Ibunya, yang berada di belakang korban, tidak bisa menyelamatkan anak-anak tersebut karena tembakan yang terus berlanjut, sehingga harus menyeret mereka ke tempat aman.
Penembakan berlangsung selama sekitar 15 menit. Seorang paramedis yang tinggal di dekat lokasi mencoba memberikan pertolongan, tetapi ikut terluka akibat tembakan, tambah Musab.
Tuntutan Penyelidikan Independen
Serikat Jurnalis Palestina turut berduka atas kematian Sabbagh dan menyerukan pembentukan komite investigasi independen untuk mengungkap kebenaran di balik insiden ini serta menuntut pertanggungjawaban pihak yang bersalah.
Hamas mengecam pembunuhan tersebut, menyebutnya sebagai “tindakan kriminal” dan menuduh dinas keamanan PA sengaja membunuh jurnalis tersebut. Hamas juga mendesak PA menghentikan operasi keamanan di Jenin dan menindak pelaku insiden.
Kematian Shatha menyusul tewasnya saudara laki-lakinya, Moatasem al-Sabbagh, yang dibunuh oleh tentara Israel pada Maret 2023 di dalam kamp pengungsi Jenin.
Sebagai jurnalis, Shatha aktif mendokumentasikan penderitaan warga Jenin melalui media sosial, terutama selama operasi militer Israel dan kampanye keamanan PA.
Apa itu Palestinian Authority (PA)
Dalam Bahasa Indonesia disebut Otoritas Palestina adalah badan pemerintahan sementara yang didirikan pada tahun 1994 sebagai bagian dari Kesepakatan Oslo antara Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan Israel. PA dibentuk untuk mengelola urusan sipil dan keamanan di wilayah Palestina, terutama di Tepi Barat dan Jalur Gaza, sebagai langkah menuju solusi dua negara.
Berikut adalah beberapa poin penting tentang PA:
-
Fungsi dan Tanggung JawabPA bertanggung jawab atas pemerintahan lokal, termasuk pengelolaan pendidikan, kesehatan, kepolisian, dan layanan umum lainnya di wilayah yang berada di bawah kendalinya. Namun, otoritas ini terbatas, karena wilayah Palestina tetap di bawah kontrol militer Israel.
-
Wilayah AdministrasiBerdasarkan Kesepakatan Oslo, wilayah Tepi Barat dibagi menjadi tiga zona:
- Area A: Di bawah kendali penuh PA (sipil dan keamanan).
- Area B: PA mengelola urusan sipil, sementara Israel mengontrol keamanan.
- Area C: Di bawah kendali penuh Israel.Sementara itu, Jalur Gaza awalnya berada di bawah PA, tetapi sejak 2007, Hamas mengambil alih kontrol atas Gaza setelah konflik internal dengan Fatah, partai dominan dalam PA.
-
KepemimpinanPA dipimpin oleh seorang presiden yang dipilih melalui pemilu. Presiden pertama PA adalah Yasser Arafat, yang kemudian digantikan oleh Mahmoud Abbas setelah kematian Arafat pada 2004. Fatah, partai terbesar dalam PLO, menjadi kekuatan politik utama dalam PA.
-
Kontroversi dan KritikPA sering mendapat kritik dari warga Palestina dan kelompok HAM atas dugaan korupsi, ketidakefektifan, dan kerja sama keamanan dengan Israel. Banyak warga Palestina menilai PA tidak cukup tegas dalam melawan pendudukan Israel dan malah berperan sebagai alat untuk menekan perlawanan rakyat.
-
Hubungan dengan Israel dan Dunia InternasionalPA memiliki hubungan yang kompleks dengan Israel. Di satu sisi, PA bekerja sama dengan Israel dalam isu-isu tertentu seperti keamanan. Di sisi lain, PA kerap bersitegang dengan Israel karena perluasan pemukiman ilegal dan tindakan militer Israel di wilayah Palestina. PA juga mendapat dukungan dana dari komunitas internasional, termasuk Uni Eropa, Amerika Serikat, dan negara-negara Arab.
PA memainkan peran yang rumit sebagai badan yang berada di tengah konflik antara Palestina dan Israel. Di satu sisi, ia menjadi simbol upaya diplomatik menuju kemerdekaan Palestina; di sisi lain, keberadaannya sering dipandang sebagai kendala untuk resistensi penuh terhadap pendudukan.