Toronews.blog
Pesawat Jeju Air yang merupakan maskapai penerbangan Korea Selatan mengalami kecelakaan pada 29 Desember 2024.
Pesawat yang mengangkut 181 orang itu jatuh di Bandara Muan, Korea Selatan, dan terbakar seketika.
Dari total penumpang dan awak kabin, hanya dua pramugari yang berhasil selamat, sementara 179 lainnya meninggal.
Insiden ini menjadi sorotan karena melibatkan dugaan bird strike sebagai penyebab utama kecelakaan.
Lantas, apa itu bird strike, fenomena yang menyebabkan kecelakaan pesawat Jeju Air?
Apa itu bird strike?
Bird strike atau serangan burung adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan insiden ketika pesawat terbang bertabrakan dengan burung saat terbang, lepas landas, atau mendarat.
Meskipun terdengar sepele, fenomena ini dapat berdampak signifikan terhadap keselamatan penerbangan.
Ketika pesawat mengalami bird strike, ada risiko serius terhadap mesin dan struktur pesawat.
Menurut Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), tabrakan dengan burung dapat menyebabkan hilangnya daya pada mesin jika burung terisap ke dalam saluran udara.
Sebuah tabrakan yang melibatkan burung besar dapat mengakibatkan kerusakan fatal pada komponen vital pesawat dan berpotensi mengganggu operasi penerbangan.
Kasus-kasus terkenal bird strike
Salah satu insiden kecelakaan pesawat paling terkenal yang melibatkan bird strike terjadi pada 2009, ketika pesawat Airbus A320 milik US Airways terpaksa mendarat darurat di Sungai Hudson setelah kedua mesinnya rusak akibat menabrak burung.
Mundur ke belakang, bird strike juga pernah memakan nyawa pada 1960 saat pesawat Lockheed Electra L-188 jatuh di Boston setelah sekelompok burung masuk ke dalam mesin pesawat. Sebanyak 62 penumpang tewas dalam kecelakaan tersebut.
Upaya pencegahan bird strike
1. Strategi mitigasi risiko
Untuk mencegah bird strike, berbagai otoritas penerbangan secara aktif menjalankan strategi mitigasi risiko. Ini mencakup pengawasan terhadap populasi burung di sekitar bandara dan penerapan langkah-langkah untuk mengurangi kemungkinan burung mendekati jalur penerbangan.
2. Pengawasan dan pelatihan
Pengawasan yang ketat dan pelatihan bagi pilot serta staf bandara sangat penting dilakukan. Pelatihan mengenai penanganan insiden darurat dan pengenalan terhadap situasi berisiko tinggi dapat membantu meningkatkan keselamatan penerbangan.
3. Peran otoritas penerbangan dan bandara
Otoritas penerbangan memiliki tanggung jawab untuk memperbarui dan menerapkan peraturan yang memastikan keselamatan dalam penerbangan.
Penanganan bird strike harus menjadi salah satu prioritas utama, termasuk dalam hal penanganan infrastruktur bandara dan strategi mitigasi lain yang dapat mengurangi risiko insiden serupa di masa mendatang.
Kronologi kecelakaan Jeju Air
Kecelakaan Jeju Air terjadi pada 29 Desember 2024, saat pesawat yang mengangkut 181 orang jatuh di Bandara Muan, Korea Selatan.
Sebelum kecelakaan, menara pengawas memberikan peringatan kepada pilot mengenai potensi serangan burung.
Setelah menerima peringatan dari menara pengawas, pilot mengeluarkan peringatan "mayday" dan berupaya mendarat dengan kondisi yang tidak ideal.
Sayangnya, saat pesawat mencoba mendarat, roda pendaratan tidak berfungsi, sehingga pesawat meluncur tanpa kontrol dan menabrak pagar pembatas dan mengakibatkan kebakaran hebat.
Penyebab kecelakaan Jeju Air
Sejumlah analis meyakini bird strike sebagai faktor utama yang menyebabkan kecelakaan pesawat Jeju Air.
Kondisi cuaca pada hari kecelakaan juga diperkirakan memperburuk situasi. Cuaca buruk di area pendaratan menambah kesulitan bagi pilot yang sudah berhadapan dengan risiko bird strike.
Dari laporan, terungkap bahwa cuaca buruk berpotensi menghalangi kemampuan pilot untuk mengatasi situasi darurat.
Teknologi modern dalam pesawat seharusnya mampu mengatasi sejumlah insiden bird strike. Sistem perlindungan yang ada dirancang untuk meminimalkan kerusakan yang disebabkan oleh benda asing, termasuk burung.
Namun, dalam kasus Jeju Air, tampaknya insiden ini melibatkan kegagalan sistem secara bersamaan, yang berkontribusi pada hilangnya kontrol pesawat.