Toronews.blog
Pagi ini, Minggu (29/12/2024), sekitar pukul 09:07 waktu setempat Pesawat Jeju Air tergelencir keluar landasan pacu saat mendarat. Badan pesawat tersebut menabrak pagar pembatas Bandara Internasional Musan di daerah Muan.
Penerbangan dengan nomor 7C2216 berangkat dari Bangkok pada pukul 13:30 waktu setempat dan dijadwalkan akan mendarat di Muan pada 08:30.
Kronologi kecelakaan terjadi saat pesawat yang datang dari Bangkok akan mendarat di Bandara Internasional Muan di Muan, Provinsi Jeolla Selatan. Boeing 737-800 ini menabrak pembatas dan keluar landasan pacu hingga terbakar dan hancur.
Kerusakan parah pada pesawat tersebut memicu api yang membakar badan pesawat. Dibutuhkan waktu 43 menit untuk memadamlannya.
Pesawat yang melakukan perjalanan pulang dari ibukota Thailand, Bangkok ini mengangkut setidaknya 181 orang, dengan rincinan 175 penumpang dan 6 awak pesawat. Sebagian besar penumpang merupakan warga Korea Selatan, dan tercatat 2 orang merupakan warga negara Thailand.
Pada masa evakuasi oleh pemadam kebakaran dilaporkan korban mencapai 28 orang tewas. Namun, pihak berwenang mengonfirmasi setidaknya saat ini telah ada 85 orang telah tewas akibat kecelakaan tersebut.
Menanggapi kabar adanya warga negara Thailand di pesawat tersebut, Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra menyatakan rasa turut berduka cita yang mendalam pada korban. Perdana Menteri juga memerintahkan investigasi untuk mengetahui keadaan terkini dari penumpang asal Thailand tersebut dan menyediakan 'assistance immediately', dilansir dari Aljazeera.com.
Laporan terkini menyatakan bahwa kecelakaan ini terjadi dikarenakan adanya kontak dengan burung yang mengakibatkan gagal mendarat ketika proses pendaratan.
Dilansir dari New1, seorang penumpang mengirim pesan pada seorang kerabat bahwa dia melihat seekor burung tersangkut pada bagian sayap dan dia pun mengirim pesan terakhirnya dengan sebuah pesan "Haruskah aku mengatakan kata-kata terakhirku?"
Meski demikian, sampai saat ini Kementrian Transportasi Korea Selatan belum menegaskan penyebab sebenarnya. Teori tentang tabrakan dengan burung masih merupakan salah satu teori yang belum diverifikasi kebenarannya.
Sampai saat ini masih terus dilakukan invesitgasi dan pengamatan kondisi secara terus menerus.