Korea Selatan mencabut larangan yang telah berlaku selama 14 tahun terhadap lembaga lokal yang berinvestasi dalam apa yang disebut obligasi Kimchi yang dijual untuk penggunaan dalam negeri, dalam suatu langkah yang bertujuan untuk meningkatkan likuiditas valuta asing dan mengurangi tekanan terhadap won.
Bank of Korea mengatakan akan mencabut pembatasan penuh pada utang berdenominasi mata uang asing yang diterbitkan di dalam negeri, yang dikenal sebagai obligasi Kimchi mulai hari Senin. Perubahan ini akan memungkinkan lembaga keuangan yang terlibat dalam bisnis terkait valuta asing untuk membeli instrumen tersebut secara bebas.
"Langkah ini diharapkan dapat berkontribusi dalam menyelesaikan ketidakseimbangan pasokan dan permintaan valuta asing dengan meningkatkan kondisi likuiditas mata uang asing dan mengurangi tekanan pada won yang lemah," kata bank sentral dalam siaran pers.
Langkah tersebut juga akan membantu mengembangkan pasar modal domestik dengan mengaktifkan pasar obligasi kimchi, pernyataan itu menambahkan.
Pembatasan ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 2011, karena para pembuat kebijakan khawatir bahwa investasi lokal yang berlebihan dalam utang mata uang asing dapat meningkatkan kewajiban eksternal jangka pendek. Obligasi Kimchi yang ditempatkan secara pribadi tetap dikecualikan dari perubahan kebijakan karena adanya celah regulasi yang potensial.
Keputusan tersebut muncul saat pemerintah berupaya menstabilkan pasar valuta asing dan memperluas opsi pendanaan domestik, sekaligus memperkuat status Seoul sebagai pusat keuangan regional.