Erdogan dan Delegasi Turki Tinggalkan Prabowo Saat Pidato di KTT D-8? Ini Penjelasan Kemenlu

29 Jun 2025 | Penulis: onenews

Erdogan dan Delegasi Turki Tinggalkan Prabowo Saat Pidato di KTT D-8? Ini Penjelasan Kemenlu

Toronews.blog

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia menjelaskan video viral berisi beberapa delegasi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) D-8 terlihat meninggalkan ruangan saat Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan pidatonya.

Peristiwa yang terjadi dalam KTT D-8 di Kairo, Mesir, pada 17-19 Desember 2024 ini memperlihatkan sejumlah delegasi berjalan keluar dari ruang sidang saat Presiden Prabowo berbicara di podium.

Juru Bicara Kemlu RI, Rolliansyah Soemirat, melalui pesan singkat mengatakan bahwa insiden tersebut bukanlah hal yang luar biasa dalam forum internasional.

“Sifat keluar-masuk ruangan meeting adalah hal yang lumrah untuk meeting internasional, termasuk di forum PBB,” ungkap Rolliansyah dikutip Antara di Jakarta pada Minggu (22/12/2024).

Ia menjelasakan alasan utama delegasi meninggalkan ruangan adalah untuk menghadiri pertemuan paralel, seperti pertemuan bilateral dengan ketua delegasi dari negara lain di ruang terpisah.

“Sesuai kebiasaan yang berlaku di forum internasional, masing-masing delegasi memiliki hak untuk menentukan kapan ketua delegasinya akan duduk di kursi delegasi atau meninggalkan ruangan,” tambahnya.

Rolliansyah, yang akrab disapa Roy, memastikan bahwa Presiden Prabowo tetap memiliki kesempatan bertemu dengan seluruh ketua delegasi sebelum dan sesudah konferensi berlangsung. Salah satu pertemuan penting adalah dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.

Menurut Roy, interaksi antara kedua pemimpin berlangsung dalam suasana yang sangat bersahabat. Mereka juga terlihat duduk berdampingan pada acara makan siang resmi yang diadakan setelah penutupan KTT.

Dalam KTT tersebut, Presiden Prabowo Subianto menghadiri sesi pleno bertajuk “Investing in Youth and Supporting SMEs: Shaping Tomorrow’s Economy” dan menyampaikan pandangannya terkait sejumlah isu global, termasuk situasi di Palestina dan Lebanon.

Dalam pidatonya, Presiden mengajak anggota D-8, forum ekonomi yang terdiri dari delapan negara berkembang, untuk meningkatkan kerja sama ekonomi demi mendukung kemerdekaan Palestina.

 

Prabowo Serukan Kolaborasi untuk Palestina

Prabowo menekankan pentingnya persatuan di antara negara-negara anggota D-8. Ia menyampaikan tanpa persatuan dan upaya bersama untuk mengatasi perbedaan, kelompok D-8 tidak akan mampu menghadapi tantangan geopolitik global yang semakin kompleks.

“Kita mengatakan bahwa kita mendukung Palestina. Tetapi jika kita lemah, bagaimana kita bisa mendukung Palestina? Oleh karena itu, Yang Mulia, mari kita memanfaatkan kolaborasi kita. Kita harus mendorong pertumbuhan ekonomi,” ujar Prabowo.

Presiden juga menggarisbawahi pentingnya penguatan sektor industri dan teknologi sebagai langkah strategis untuk meningkatkan perekonomian negara-negara anggota. Ia mengajak D-8 untuk bersama-sama menciptakan dunia Muslim yang makmur dan mampu mengatasi tantangan kemiskinan yang masih membelenggu banyak negara.

“Mari kita bersatu untuk membuat D-8 menjadi katalis perubahan positif, untuk menjadi pemenang bagi aspirasi Dunia Selatan dan umat Muslim,” lanjutnya.

Dalam penutup pidatonya, Presiden menegaskan komitmen Indonesia terhadap visi bersama untuk menjadikan D-8 sebagai mercusuar harapan bagi seluruh bangsa di dunia. Turut mendampingi Presiden Prabowo dalam KTT D-8 adalah Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Wakil Menteri Luar Negeri Arif Havas Oegroseno, dan Duta Besar Republik Indonesia untuk Mesir Lutfi Rauf. Delegasi Indonesia menunjukkan kehadiran yang kuat dalam pertemuan ini, dengan fokus pada penguatan kolaborasi antarnegara untuk mencapai visi ekonomi bersama.

 


Komentar