Dari Vatikan, Paus Fransiskus Serukan Gencatan Senjata di Gaza dalam Pesan Natal Urbi et Orbi

29 Jun 2025 | Penulis: onenews

Dari Vatikan, Paus Fransiskus Serukan Gencatan Senjata di Gaza dalam Pesan Natal Urbi et Orbi

Toronews.blog

Paus Fransiskus soroti kondisi kemanusiaan yang sangat memprihatinkan di Gaza dalam pesan Natal “Urbi et Orbi” yang disampaikan dari Vatikan pada Rabu (25/12/2024).

Dia menyebutkan bahwa situasi ini adalah yang paling banyak membutuhkan perhatian global saat ini.

Dalam pidatonya, dia menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap jutaan orang yang menderita akibat konflik yang berkepanjangan.

“Saya memikirkan komunitas Kristen di Israel dan Palestina, khususnya di Gaza, di mana situasi kemanusiaan sangat parah. Semoga ada gencatan senjata, semoga sandera dilepaskan, dan bantuan diberikan kepada rakyat yang kelelahan oleh kelaparan dan perang,” tegasnya.

Paus juga menyoroti dampak konflik yang tidak hanya mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga menghancurkan kehidupan komunitas Kristen yang telah ada di wilayah tersebut selama berabad-abad.

Dengan seruan ini, dia berharap agar suara perdamaian dapat menggantikan suara senjata yang masih berkobar.

Melansir Aljazeera, eskalasi konflik Palestina-Israel yang terjadi sejak Oktober 2023 menyebabkan, setidaknya, 45.361 rakyat Palestina tewas dan 107.803 lainnya terluka.

Di sisi lain, serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 menewaskan 1.139 warga Israel dan membuat sekitar 200 lainnya disandera.

Kendati operasi militer Israel terhadap Gaza telah meningkat selama setahun lebih, namun negara Zionis tersebut masih terus menggempur Gaza dan mengakibatkan banyak warga Palestina tewas di tengah klaim Israel menargetkan militan Hamas yang bersembunyi.

Pesan damai untuk wilayah lain

Dalam bagian lain dari pidatonya, Paus Fransiskus tidak hanya fokus pada Gaza, tetapi juga memperluas panggilan damai untuk wilayah lain yang tengah bergolak.

Ia meminta agar suara senjata di Ukraina dapat ditenangkan. “Semoga suara senjata dapat dibungkam di Ukraina,” serunya.

Paus menyatakan keprihatinannya terhadap situasi di Ukraina yang masih terperosok dalam konflik bersenjata selama lebih dari dua tahun.

Paus juga menyerukan perdamaian untuk Sudan, yang juga sedang menghadapi tahun-tahun kelam akibat perang saudara yang brutal.

Ia menekankan pentingnya dialog dan upaya diplomatik untuk mencapai perdamaian yang adil dan langgeng di kedua negara tersebut.

“Saya mengundang semua individu untuk menjadi peziarah harapan, untuk membungkam suara senjata dan mengatasi perpecahan,” ujar Paus.

Dalam upayanya menggalang solidaritas global, Paus meminta semua orang untuk bersatu dalam menjunjung tinggi nilai perdamaian.

“Setiap individu, dan semua orang dari setiap negara, harus menjadi pelopor harapan,” katanya.

Dia menekankan bahwa gencatan senjata tidak hanya merupakan tujuan, tetapi juga segelintir harapan bagi masa depan yang lebih baik.

Paus Fransiskus mendesak agar setiap negara berperan aktif dalam mendukung usaha-usaha perdamaian di seluruh dunia, menekankan bahwa kesatuan dan komitmen global sangat dibutuhkan untuk mengatasi tantangan yang dihadapi umat manusia.

Paus juga mencatat perlunya tindakan-tindakan praktis dari komunitas internasional untuk memastikan akses bantuan kemanusiaan ke Gaza dan Sudan.

Masyarakat internasional harus bersatu dalam mendukung upaya-upaya yang memberikan akses kepada mereka yang terkena dampak perang dan kekacauan.

“Bantuan kemanusiaan harus dijamin untuk mereka yang paling membutuhkan di Gaza dan Sudan,” tegas Paus.

Tak hanya itu, ia juga menyerukan agar penyelidikan internasional dilakukan terhadap dugaan kejahatan perang yang telah terjadi selama konflik berlangsung.

Dengan penegakan hukum yang baik, diharapkan dapat memberikan keadilan bagi para korban dan mendukung upaya perdamaian di wilayah-wilayah yang dilanda konflik.

 


Komentar