Toronews.blog
Untuk melindungi diri dari risiko menerima uang palsu, penting bagi setiap orang untuk mengetahui ciri-ciri uang asli.
Berkaca dari kasus produksi uang palsu di lingkungan UIN Makassar, Sulawesi Selatan, memahami cara mengenali uang palsu merupakan hal yang penting.
Dalam kasus yang tengah ramai diperbincangkan tersebut, polisi menemukan ratusan triliun uang palsu yang siap edar.
Dalam konferensi pers pada Kamis (19/12) lalu, kepolisian Kabupaten Gowa telah menetapkan 17 tersangka dalam kasus tersebut.
Tentunya, tereksposnya kasus sindikat uang palsu di Gowa tersebut tentu memicu kekhawatiran, terutama bagi pengusaha kecil-menengah yang kerap melakukan transaksi tunai.
Agar terhindar menerima uang palsu, setiap orang perlu memahami betul ciri-ciri uang asli dan selalu waspada ketika menerima uang ketika bertransaksi.
Lantas, apa saja fitur-fitur uang yang perlu diperhatikan agar bisa terhindar dari sindikat uang palsu?
Ciri uang asli dan palsu
Salah satu cara terbaik untuk mengenali uang asli dan palsu yang beredar adalah dengan mengetahui ciri-cirinya dan membandingkan keduanya. Berikut ciri-ciri uang palsu dan asli yang bisa diperhatikan setiap orang.
1. Warna dan desain
Salah satu ciri utama uang asli adalah warna dan desain yang terang serta jelas.
Uang kertas yang sah memiliki detail yang tajam, tidak mudah pudar, dan warna yang cemerlang.
Sebaliknya, uang palsu sering kali akan tampak lebih kusam dan warna tidak konsisten, mudah luntur jika terkena air.
2. Fitur keamanan pada uang
Uang asli dilengkapi dengan sejumlah fitur keamanan, seperti benang pengaman dan tinta yang berubah warna.
Benang pengaman ini memiliki kemampuan untuk berpendar tergantung cahaya yang mengenainya, menjadikannya sulit untuk dipalsukan.
Uang pecahan tertentu seperti Rp50.000 dan Rp100.000 memiliki fitur khusus yang memperkuat keaslian mereka.
3. Tanda air dan benang pengaman
Tanda air yang berbentuk gambar pahlawan adalah ciri lain yang dapat membantu setiap individu mengenali keaslian uang.
Tanda air muncul dengan jelas ketika uang diterawang di bawah cahaya.
Selain itu, keberadaan benang pengaman yang tertanam dalam kertas juga menunjukkan bahwa uang tersebut asli.
Metode cek keaslian uang
Bank Indonesia mempromosikan metode 3D yang terdiri dari tiga langkah: Dilihat, Diraba, dan Diterawang.
Metode ini sangat efektif dalam memeriksa keaslian uang kertas, berikut penjelasan tentang metode yang bisa digunakan untuk mengecek keaslian uang:
1. Dilihat: perhatikan ciri visual
Langkah pertama adalah melakukan pemeriksaan visual dengan mengamati warna, desain, dan fitur keamanan yang berbeda-beda pada uang.
Pada setiap uang pecahan, harus diperhatikan apakah semua ciri khas dan keamanan terlihat jelas dan berfungsi sebagaimana mestinya.
2. Diraba: tekstur dan karakter uang
Setelah pemeriksaan visual, langkah kedua adalah meraba uang tersebut. Uang asli memiliki tekstur yang berbeda dibandingkan uang palsu.
Uang asli cenderung terasa lebih kasar pada bagian tertentu seperti gambar utama dan tulisan, sedangkan uang palsu terasa halus.
3. Diterawang: pemeriksaan dengan cahaya
Langkah terakhir adalah menerawang uang di bawah cahaya. Pemeriksaan ini membantu dalam melihat tanda air, serta efek lainnya yang tidak dapat ditiru pada uang palsu.
Ciri visual seperti gambar pahlawan atau logo Bank Indonesia harus terlihat jelas ketika diterawang.
Agar tanda air pada uang asli bisa dilihat secara presisi, proses penerawangan bisa juga menggunakan sinar UV.
Bagaimana jika terlanjur menerima uang palsu?
Ketika seseorang tidak sengaja menerima uang palsu, ada beberapa langkah yang harus diambil untuk menghindari kerugian lebih lanjut.
1. Jangan belanjakan
Jika seseorang mendapatkan uang yang diragukan keasliannya, langkah pertama adalah tidak membelanjakan uang tersebut.
Hal ini penting untuk mencegah kerugian lebih lanjut dan menghindari terlibat dalam masalah hukum.
2. Melaporkan ke pihak verwenang
Masyarakat harus segera melaporkan ke bank atau kantor Bank Indonesia terdekat.
Melaporkan temuan uang palsu adalah cara yang tepat untuk memastikan bahwa masalah ini ditangani dengan serius oleh pihak yang berwenang.
3. Pentingnya langkah preventif
Penting bagi masyarakat untuk bersama-sama mengedukasi diri dan orang lain mengenai ciri-ciri uang palsu.
Dengan mempelajari informasi ini, masyarakat dapat lebih disiplin dalam mengenali dan menghindari peredaran uang palsu.